Belajar bersama Masipin merupakan blogger yang berisikan tentang Pendidikan, Pertanian dan Dakwah.. Apabila ada kesesuaian dengan blog lain dan kesalahan upload kami mohon maaf.

Jumat, 25 Maret 2022

Praktek Coaching Model TIRTA



Kasus 1

Seorang guru sangat memahami jika Ipin, salah satu muridnya berbakat dalam berpidato dalam Bahasa Inggris. Ia mendorong Ipin untuk mengikuti perlombaan pidato dalam Bahasa Inggris tingkat kabupaten. Namun, nampaknya Ipin masih belum percaya diri. Bagaimanakah cara Anda dalam menanggapi hal ini?

Coach: Ibu Mut, Coachee: Ipin ( diperankan oleh Pak Ipin), Pengamat : Bu Bekti dan Bu Yuli

Tujuan :

Suatu pagi di SMA N 1 Karanggede, Ibu Mut seorang guru Bahasa Inggris di kelas X., menginformasikan bahwa akan diadakan lomba Pidato tingkat Kabupaten/Kota, Ibu Mut menghimbau siswa-siswi yang punya bakat untuk mewakili sekolah dalam lomba pidato tersebut. Salah satu siswa yang diminta untuk mewakili adalah Ipin karena Ibu Mut merasa Ipin sangat berbakat dalam pidato Bahasa Inggris.

Di satu sisi, Ipin enggan untuk mengikuti lomba tersebut karena ia masih belum percaya diri. Sehingga suatu siang, pada jam istirahat sekolah, Ipin memberanikan diri menghadap Ibu Mut dan menyampaikan permasalahannya.

Percakapan Ibu Mut dan Ipin

Identifikasi

Ipin            :     Assalamu’laikum, Selamat siang bu Mut

Ibu Mut      :     Waalaikumsalam, Selamat siang Ipin, ada yang bisa ibu bantu?

Ipin             :     Begini Bu, terkait dengan permintaan Ibu agar saya mewakili sekolah dalam perlombaan Pidato,   saya merasa keberatan dan tidak bisa ikut Bu..

Ibu Mut       :     Kenapa Ipin keberatan dan  tidak bisa ikut?

Ipin             :     Saya masih belum percaya diri Bu,

Ibu Mut      :     Mengapa kamu tidak percaya diri?

Ipin           :     Karena sewaktu SMP Kelas 7 dulu saya pernah ikut lomba Pidato tapi gagal. Jadi untuk kali ini saya tidak mau lagi karena saya takut tidak bisa mengharumkan nama sekolah.

Ibu Mut         :     nah Ipin.. sekarang Ibu tanya, apa saja kekuatan yang ada dalam dirimu?

Ipin               :     Saya fasih dalam berbahasa Inggris, bu

Ibu Mut         :     ada lagi kelebihan lainnya?

Ipin               :     Iya Bu, saya juga bisa merancang Pidato informatif

Rencana Aksi

Ibu Mut    :   Ok. Ipin, sebenarnya kamu punya kekuatan dalam diri yang perlu terus diasah dan perlu membangun rasa percaya diri kamu sehingga tidak mudah putus asa.

                       Sekarang Ibu mau tanya, menurut kamu apa saja hal-hal penting sebagai syarat dalam berpidato?

Ipin           :     Setahu saya, syarat utama dalam berpidato adalah menguasai pokok masalah (isi) yang akan diuraikan, memiliki kecakapan untuk menyampaikan isi tersebut, antara si pembaca, topik yang dibaca dan pedengar perlu terjalin hubungan yang harmonis serta dapat dipahami pendengar.

Ibu Mut    :     Tepat sekali Ipin, begitulah syarat pidato yang baik dan benar. Nah sekarang dari syarat tersebut, menurut pendapat kamu, manakah yang belum kamu kuasai?

Ipin               :     Dari ke-empat syarat tersebut, yang menurut saya belum saya kuasai adalah saya belum memiliki kecakapan untuk menyampaikan isi pidato sehingga membuat pendengar tidak memahami isi pidato saya. Hal inilah yang akhirnya membuat saya kurang percaya diri dalam berpidato.

Tanggung Jawab

Ibu Mut : Baik Ipin, kalau begitu, langkah apa yang kamu lakukan supaya bisa mengembalikan kepercayaan diri kamu apabila dikaitkan dengan syarat berpidato yang kamu sebutkan tadi.

Ipin  :     Menurut saya, yang bisa saya lakukan adalah saya perlu lebih banyak belajar bagaimana memilki kecakapan untuk menyampaikan isi pidato sehingga pesan dalam pidato saya tersampaikan ke audience dengan begitu saya akan lebih percaya diri.

Ibu Mut :  Bagus sekali Ipin, kembalikan percaya diri kamu dengan lebih banyak lagi belajar tentang bagaimana berpidato yang baik dan bisa menginfluser audience dengan pesan dalam pidato .

                Ibu yakin kamu pasti bisa, karena kamu punya kekuatan yang perlu dieksplor dan cara mengeksplor kekuatan dalam diri kamu salah satunya adalah melalui lomba Pidato ini. Ibu yakin kamu bisa, jangan prioritas pada menang atau kalahnya, yang terutama adalah kamu sudah bisa mengembalikan kepercayaan diri kamu dan mendapat banyak pengalaman baru.

Ipin  :    Baik Ibu Mut, saya siap untuk mengikuti lomba pidato tingkat Kabupaten mewakili sekolah kami. Saya yakin saya bisa. Terima kasih banyak Ibu Mut.




KASUS 2

Seorang murid bercerita jika dia merasa diperlakukan tidak adil oleh seorang guru. Guru tersebut membuka les privat, dan sebagian besar murid di kelas mengikuti les privat tersebut, kecuali murid tersebut. Murid tersebut merasa tidak nyaman ketika guru sering menyindir murid yang tidak mau ikut les privatnya. Bahkan, murid tersebut juga merasa bahwa nilai yang diberikan pun tidak adil, para murid yang mengikuti les guru tersebut mendapatkan nilai yang lebih baik dari murid tersebut. Bagaimanakah cara Anda menanggapi hal ini?

Tujuan

Suatu pagi, Di Sebuah SMA, Ibu Bekti adalah seorang guru kimia dan sekaligus walikelas dari kelas XI Mipa 1 berjalan melintasi depan kelas kewaliannya, dan tanpa sengaja Ibu Bekti Melihat salah satu siswanya yang bernama yuli sedang melamun dan pandangannya kosong selama mengikuti pelajaran tersebut, tidaj hanya sekali itu Ibu Bekti Melihat Anak kewaliannya yang bernama Yuli melamun saat pelajaran B.Inggris. Ibu Bekti ingan mengetauhi apa yang sebenarnya terjadi pada Yuli, ada masalah apa sehingg sering melamun saat pelajaran B. Inggris an mencari solusi yang tepat jika Yuli ada masalah

Disisi lain Yuli adalah murid kelas XI Mipa 1yang merasa di perlakukan tidak adil ole guru B, Inggrisnya yang bernama Miss Yuli, Sehingga Yuli sering melamun di kelas karena merasa binggung kenapa dan ada apa dengan diri saya, apa slah yang Yuli buat sehingga guru B. Inggrisnya sering Menyindirnya.

Diceritakan situasi Anak-anak sedang Belajar Mata pelajaran BAHASA INGGRIS  di kelas XI  pukul 09.00 WIB

Coach 

:

Nak, bisakah nanti jam istirahat datang ke ruangan ibu sebentar, bantu ibu untuk membawakan hasil kerja teman-temanmu.

Coachee 

:

Baik bu

Disaat sedang jam istirahat Coachee tadi datang menghampiri gurunya di ruang guru untuk mengantarkan tugas tenan-temannya.

Coach

:

Nak sini, coba taruh bukunya di atas meja ibu!

Saat Coachee tersebut mendekati meja guru lalu guru sebagai Coach mulai mengadakan komunikasi assertif kepada Coachee.

Coach 

:

Nak boleh ibu bertanya sebentar, akhir-akhir ini ibu lihat kamu di kelas sering melamun nak? Apa ada masalah yang sedang kamu pikirkan mba yuli?

Coachee

:

iya bu akhir-akhir ini saya selalu kurang fokus bu dalam belajar karena saya selalu memikirkan kenapa ya bu guru pada mata pelajaran B. Inggris selalu menyindir saya bu kalau sedang mengajar di kelas?

Coach 

:

Menyindir? Mmmm coba ceritakan lebih dalam lagi perasaan yang kamu alami sekarang kenapa bisa sampai berpikiran seperti itu?

Coachee 

:

Iya bu, soalnya kalau di kelas Miss yuli  itu selalu bilang pada teman sekelas saya, sambil matanya tertuju pada saya bu bilangnya seperti ini kalau Les B. Inggris itu sangat penting untuk melatih pemahaman kita dalam berbicara B. Inggris dan mengerjakan soal latihan, jadi kalau yang ga datang les B. Inggris akan rugi karena kurang memahami bagaimana cara mengerjakan soal tersebut.

Coach  

:

lalu bagaimana pendapat mu ?

Coachee

:

Benar sih bu, apa yang dikatakan Miss Yuli  itu bahwa les B. Inggris itu penting.

Coach

:

Terus kenapa kamu gak datang les B. Inggrisnya?

Coachee

:

Iya bu soalnya saya merasa datang pun gak ada gunanya soalnya Miss Yuli  itu selalu memberikan nilai yang jelek pada saya bu, mungkin Miss Yuli  itu gak suka sama saya bu .

Coach

:

mmmm, jadi menurut kamu pembicaraan kita kali ini bertujuan untuk apa ya Nak? (Pertanyaan Model TIRTA TUJUAN UTAMA)

Coachee

:

membicarakan bagaimana bu solusi yang tepat Miss Yuli  itu tidak selalu menyindir saya bu dan memberikan nilai yang jelek pada saya bu.

Coach

:

Nah kalau seperti itu, coba apa hambatan kamu yang menghalangi kamu untuk bisa datang ke les tersebut? (Pertanyaan Model TIRTA IDENTIFIKASI)

Coachee

:

ini bu kebetulan les nya diadakan sore dimulai dari pukul 14.00-15.30, sedangkan saya pada jam tersebut ada les BTQ bu kebetulan mamah saya selalu bilang untuk jangan bolos Les BTQ, karena itu sangat penting.

Coach

:

lalu bagaimana pendapatmu, apakah prioritas utamamu dalam hal ini? apakah Les B. Inggris yang hanya dilakukan 1 minggu 2 kali ataukah les BTQ? (Pertanyaan Model TIRTA RENCANA AKSI)

Coachee 

:

Iya bu kedua-duanya penting bu bagi saya, Cuma saya masih belum bisa membagi waktu ketika semuanya bentrok bu .

Coach 

:

coba kalau seperti itu bagaiman cara kamu mengatasinya ?

Coachee

:

Mungkin saya bisa membicarakannya bu dengan Miss Yuli , supaya kalau bisa waktu untuk les B. Inggrisnya diundur bu jadi jam 15.30 supaya saya bisa untuk ikut les tersebut, atau diadakan di hari Jumat bu karena pada hari itu saya libur les BTQ

Coach  

:

Ide cemerlang tuh, nah selanjutnya bagaimana dengan tindak lanjut yang akan kamu lakukan setelah membicarakan semua ini dengan ibu ? (Pertanyaan Model TIRTA TANGGUNG JAWAB)

Coachee

:

iya bu saya akan segera menemui ibu itu untuk segera membicaraknnya dan berusaha untuk supaya saya bisa mengikuti les B. Inggris tersebut.

Coach

:

Bagus, memang harus seperti itu sayang, kita harus berusaha sebisa mungkin untuk bertanggung jawab atas apa yang kita hadapi sekarang, situasi kamu memang sulit ya karena berhadapan dengan waktu yang berbarengan tetapi jika kamu mampu memanajemen waktu kamu dengan baik. dan kamu mau mengungkapkan apa yang jadi masalahnya dan berbicara dengan Miss Yuli Guru  B. Inggris mengenai alasan kenapa kamu tidak mengikuti les B. Inggris tersebut , Insya Allah guru tersebut akan memahami dan akan berusaha membuat ulang jadwal supaya kamu bisa mengikuti Les tersebut ya 

Coachee

:

iya bu, terimakasih arahan nya bu, sekarang saya jadi tahu apa yang harus saya lakukan supaya bisa menghadapi masalah tersebut.

Coach

:

iya cantik sama-sama, kamu hebat  !

Coachee

:

Baik bu kalau begitu saya izin pamit bu saya akan menemui ibu Miss Yuli  untuk membicarakannya bu.

Coach 

:

 Semangat ya Nak kamu pasti Bisa.

Coachee

:

Makasih Bu Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Coach

:

Walaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Murid tersebut bergegas meninggalkan Ruang guru KIMIA untuk segera menemui Guru B. Inggris.


Model Coaching Tirta.

Kasus 3

Rekan anda bercerita jika dia baru mendapatkan teguran dari kepala sekolah yang menerima laporan dari pengawas sekolah yang melakukan supervisi saat ia mengajar. pengawas sekolah yang melakukan supervisi tampak keberatan ketika rekan anda mengajar dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar lainnya. ketika diigatkan pengawas tersebut. rekan anda menyampaikan bahwa jika ia tetap mengacu pada kurikulum walaupun tidak menggunakan buku teks. pengawas tersebut tampaknya tersinggung dan memberikan laporan tentang hal ini kepada kepala sekolah. Bagaimana anda menyikapinya?

Petugas

Coach                :  Muhammad Arifin

Coachee             : Siti Mutmainah

Pengamat           : Sri Subekti dan Yuli Rusmiyanti

 

Tujuan Umum :

Coachee 

:

Selamat Siang Pak Ipin , Apakah Pak Ipin Mempunyai Waktu Luang Hari Ini?

Coach 

:

Selamat Siang Juga Bu . Ada Apa Bu, Saya Lihat Sepertinya Agak Murung, Tidak Bersemangat Seperti Biasanya , Bagaimana Ibu Ada Yang Bisa Saya Bantu

Coachee 

:

Mohon Maaf Pak, Saya Jadinya Menggangu Waktunya Pak Ipin.

Coach 

:

Tidak Apa-Apa  Bu

Coachee 

:

Begini Pak Ipin ,  Saya Mau Curhat Tentang Masalah Saya , Apakah Pak Ipin Bisa Membantu Saya?

Coach 

:

Dengan  Senang Hati  Ibu .  Kira-Kira  Apa Yang Bisa Saya Bantu .

Coachee 

:

Sebenarnya Saya Hanya Ingin  Mendapatkan  Solusi Atau Pemecahan Masalah Yang  Sedang Saya Hadapi  Pak Ipin

 

 

Identifikasi Masalah :

Coach 

:

Masalahnya Apa Ibu , Coba Ibu  Ceritakan Apa Yang Sedang Ibu Rasakan, Mungkin Saya Bisa Bantu.

Coachee 

:

Pak Ipin Ingat Atau Tidak Ya,  Beberapa Hari Yang Lalu  Pengawas Melakukan  Supervisi  Dikelas,  Waktu Supervisi Itu Saya Mendapat Teguran Dari Pengawas

Coach 

:

Bagaimana Bisa  Bu ?, Lalu Apa Yang Membuat Ibu Mendapat Teguran  Dari Pengawas Sekolah?

Coachee 

:

Kalau Menurut Saya, Sebenarnya Masalahnya Tidak Serius

Coach 

:

Tidak Serius?. Tidak Serius  Yang Bagaimana  Bu?

Coachee 

:

Pengawas  Mengkritik Tentang   Proses Mengajar Saya

Coach 

:

Proses Mengajar Yang Bagaimana Bu, Apakah Ibu Tidak Bisa Mengelola Kelas Dengan Baik? Atau  ada apa Sampai Dikritik Kalau Boleh Tahu Bu?

Coachee 

:

Beliau Seperti Keberatan Waktu Saya Mengajar, Tidak Memakai Buku Teks.

Coach 

:

Oh…., Lalu Bagaimana Tanggapan Ibu  Dengan Respon Dari Pengawas Tersebut?

Coachee 

:

Saya Sejujurnya  Menyampaikan Kepada Beliau Kalau Selama Ini  Saya Mengajar, Saya Menggunakan Berbagai Sumber, Bisa Dari Buku Referensi Perpustakaan Yang  Penting Mengacu Pada Kurikulum. Ketika Saya  Sampaikan Seperti Itu , Beliau  Merasa Tersinggung.

Coach 

:

Jadi Masalahnya Begitu.  Kalau Begitu Saya Tanya Ibu Dulu, Selama Ini Apa  Yang Ibu Lakukan Didalam  Proses Belajar Mengajar?

Coachee 

:

Seperti Yang Saya Ceritakan Tadi, Saya Menggunakan Berbagai Sumber Dari Buku Di Perpustakaan , Mengajak  Siswa Untuk  Menonton Video, Menayangkan Video-Video Pembelajaran Yang Interaktif Dan Menyenangkan

Coach 

:

Mengapa Ibu Tidak Menggunakan Buku Teks ?

Coachee 

:

Menurut Saya, Sumber Belajar Yang Saya Gunakan Ini Sudah  Memudahkan Siswa. Siswa Juga Termotivasi , Dan  Mengacu Pada Kurikulum

Coach 

:

Sebenarnya Sudah Bagus Ibu . Lalu…., Bagaimana Hasilnya  Saat Ibu Mengajar Menggunakan Sumber Belajar Tersebut! Seperti Yang Kita  Ketahui Karakter Siswa  Berbeda-Beda Ibu Dan Belajarnya Pun Berbeda-Beda.

Coachee 

:

Betul Juga Pak Ipin , Kenapa Saya Tidak Kepikiran Kesana Ya ? Selama Ini Ada Beberapa Siswa  Yang Hasilnya Masih Kurang Maksimal.

Coach 

:

Itulah Ibu Pentingnya Buku Teks Sebagai Sumber Belajar, Mungkin Harapan Dari Pengawas Kemarin Adalah Seperti Itu Ibu Supaya Ibu  Menggunakan Sumber Belajar Dengan Buku Teks Juga .

Coachee 

:

Saya Pikir Ada Benarnya Juga Ya, Pak Ipin!

Coach 

:

Setelah Ibu Bercerita, Sekarang Bagaimana Perasaan Nya?

Coachee 

:

Terus Terang Beberapa Hari Ini Saya Merasa Kurang Nyaman, Saya Menjadi Resah Dan Dirumah Kepikiran Terus  Dengan Masalah Ini  Akibatnya Pekerjaan  Lain Jadi Agak Terbengkalai.

Coach 

:

Lalu, Apa Yang Membuat Ibu Merasa Tidak Nyaman Selama Ini?

Coachee 

:

Sebetulnya Yang Membuat Saya Resah Dan Tidak Nyaman Itu Karena Ibu Pengawas Menyampaikan Hal Tersebut Kepada Kepala Sekolah Kita , Saya Takut Nanti Akan Jadi Masalah Dikemudian Hari.

Coach 

:

Jika Saya Dapat Menyimpulkan  Yang Membuat Ibu  Merasa Tidak Nyaman Adalah Saat Supervisi  Itu.Karena Ibu Tidak Menggunakan Buku Teks Sebagai Sumber Belajar Dan Ketika Pengawas Memperingatkan, Ibu Memberikan Argumen Sehingga Hal Itu Membuat Pengawas Merasa Tersinggung Lalu Menyampaikannya Kepada Kepala Sekolah.

Coachee 

:

Iya Ya Pak Ipin. Kira-Kira Saya Akan Dipanggil Dan Ditegur Kepala Sekolah Atau Tidak Ya Pak Ipin  ?

Coach 

:

Kalau Menurut Saya, Untuk Masalah Ini Ibu  Bisa Merefleksi Dan Mempersiapkan Diri . Jika Ditegur Oleh  Kepala Sekolah Harus Siap Menjelaskan Masalah Yang Sebenarnya Terjadi. Dan Pasti Beliau Akan Menyampaikan  Hal-Hal  Positif Sehingga Menambah Semangat Ibu  Dalam Mengajar.

Coachee 

:

Mudah-Mudahan githu Ya Pak Ipin

 

:

Rencana Aksi :

Coach 

:

Dari  Apa Yang Sudah Ibu Sampaikan, Apa Rencana Ibu Kedepannya ?

Coachee 

:

Saya Berniat Menemui Beliau Untuk Membicarakan Hal Ini, Mungkin Beliau Akan Memberikan Solusi.

Coach 

:

Lalu Apakah  Ada Hal Lain Yang Akan Dilakukan ?

Coachee 

:

Saya Juga Akan Menemui Pengawas  Dan Saya Akan Meminta Maaf Kepada Beliau, Kemudian Terkait Proses Belajar, Kedepannya Saya Juga Akan Menggunakan Buku Teks Dan Meminta Saran Kepada  Pengawas Bagaimana Menjalankan Proses Belajar Mengajar Yang Baik.

Coach 

:

Lalu Bagaimana Dengan Proses Belajar Mengajar Ibu Selanjutnya?

Coachee 

:

Setelah Ini Saya Akan Memakai Buku Teks Untuk Sumber Belajar Utama Walaupun Nanti Sumber Belajar Yang Kemarin Akan Saya Terapkan Juga. Karena Siswa Sudah Merasa Nyaman Dengan Cara Tersebut.

Coach 

:

Langkah Yang Ibu Ambil Sudah Tepat Sekali, Saya Setuju Dengan Ide Itu Bu

Coachee 

:

Syukurlah , Sekarang Saya Merasa Lega, Karena Jujur Saya Takut Mengambil Langkah Dalam Menyelesaikan Ini, Apalagi Sudah Berurusan Dengan Atasan  Kita ,Agak Khawatir Takutnya Salah Langkah.

 

 

Tanggung Jawab :

Coach 

:

Syukurlah Ibu  Sudah Merasa Lega. Lalu Dari Yang Sudah Ibu  Rencanakan Tadi, Komitmen Apa Yang Akan Ibu  Lakukan Untuk Menjalankan Rencana Itu?

Coachee 

:

Untuk Hal Itu, Dalam Proses Belajar Mengajar Saya Akan Mengacu Pada Kurikulum Kemudian Mematuhi Aturan-Aturan Yang Ada Termasuk Aturan Dari Pengawas Tentang  Penggunaan Buku Teks.

Coach 

:

Lalu Dukungan Apa Yang Dibutuhkan Ibu  Untuk Melakukan Komitmen Tersebut?

Coachee 

:

Itu Juga Masih Dalam Pikiran, Mungkin Saya Akan Mencoba Berkomunikasi Dengan  Teman Guru Serumpun Mata Pelajaran Dengan  Saya , Jadi Kami Bisa Sama-Sama Saling  Mengingatkan

Coach 

:

Itu Ide Yang Bagus Sekali Ibu . Semoga Dapat Segera Terselesaikan Dan Ibu Dapat Bekerja Dengan Suasana Hati Yang Tenang Tanpa Dihantui Rasa Tidak Nyaman.

Coachee 

:

Amin Terima Kasih Banyak Pak Ipin Untuk Waktunya Mendengar Keluh Kesah Saya. Sekarang Saya Merasa Sedikit Lega.

Coach 

:

Semoga Kita Nanti Menjadi Guru-Guru Yang Bisa Memberikan Teladan Yang Baik Untuk Siswa Kita.

Coachee 

:

Amin-Amin, Sama-Sama Pak.

Maaf Pak Ipin,  Kebetulan Saya Ada Janji  Dengan Siswa. Mereka Akan Mengumpulkan   PR  , Saya Pamit Ke Ruangan Saya .

Coach 

:

Iya Ibu , Silahkan.

Coachee 

:

Sekali lagi Terima Kasih  Assalamu’alaikum pak Ipin

Coach 

:

Sama-Sama , Terima Kasih Kembali Bu. Waalaikumsalam wr wb.

 

Pengamat      : Tepuk Tangan (Sambil Tersenyum )Mantap.


0 comments:

Posting Komentar

<<< P e n d i d i k a n >>> <<< P e r t a n i a n >>>