Belajar bersama Masipin merupakan blogger yang berisikan tentang Pendidikan, Pertanian dan Dakwah.. Apabila ada kesesuaian dengan blog lain dan kesalahan upload kami mohon maaf.

Senin, 04 April 2022

2.3.a.9. Koneksi Antarmateri - Coaching

 

2.3.a.9. Koneksi Antarmateri - Coaching


CGP menyimpulkan dan menjelaskan keterkaitan materi yang diperoleh dan membuat refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama modul 2 dalam berbagai media

Pada fase ini Kita diajak untuk meninjau ulang keseluruhan materi pembelajaran di Modul 2: Pembelajaran yang berpihak pada murid dan membuat sebuah koneksi antar materi belajar yang sudah Anda lakukan.

Untuk memudahkan Bapak/Ibu CGP dalam merajut pemahaman dari berbagai materi, ada tiga penugasan yang perlu dilakukan. :

Instruksi Penugasan

  • Buatlah sebuah kesimpulan dan refleksi yang disajikan dalam bentuk media informasi. Format media dapat disesuaikan dengan minat dan kreativitas Anda. Contoh media yang dapat dibuat: artikel, ilustrasi, grafik, video, rekaman audio, screencast presentasi, artikel dalam blog, dan lainnya.
  • Bacalah pertanyaan-pertanyaan panduan berikut untuk membantu Anda membuat kaitan tersebut.
    • Buatlah sebuah kesimpulan dan penjelasan mengenai peran Anda sebagai Penuntun (Sistem Among) atau seorang Coach di sekolah dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya di Modul 2 yakni Pembelajaran Berdiferensiasi dan Pembelajaran Emosi dan Sosial. 
    • Buatlah sebuah refleksi dari pemahaman atas keseluruhan materi Modul 2.3 bagaimana keterampilan coaching dapat membantu profesi Anda sebagai guru dalam menjalankan pendidikan yang berpihak pada murid. 
  • Unggahlah bagan atau artikel ini pada laman LMS.
Berikut ini kami sampaikan  hasil koneksi antarmateri - choaching :

Dari Situ Bisa disimpulkan sebagai berikut :

KiHajar Dewantara menekankan bahwa tujuan pendidikan itu adalah menuntun tumbuhnya atau hidupnya kekuatan kodrat anak sehingga sehingga dapat memperbaiki lakunya.Oleh karena itu peran seorang guru(Coach) adalah menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai keselataman dan kebahagian sebagai manusia atau anggota masyarakat.

Kegiatan coaching merupakan salah satu proses "menuntun" kemerdekaan belajar murid dalam kegiatan pembelajaran di sekolah untuk mengeksplorasi dirinya guna mencapai tujuan pembelajaran dan memaksimalkan potensi yang dimilikinya.

Coaching merupakan Sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee.

Bagaiman pentingnya keterampilan coaching bagi seorang guru?

Coaching sangat penting guna memaksimalkan potensi murid ,Jika kegiatan coaching berhasil dengan baik ,masalah-masalah kegiatan pembelajaran tau masalah eksternal yang mengganggu proses pembelajaran dan dapat menurunkan potensi murid akan bisa diatasi.Pengembangan potensi anak dapat dimaksimalkan dengan kegiatan Coaching.

Memberikan tuntunan dan arahan dimana ini sesuai dengan Filosofi KHD.Pamong adalah Coach yang mengarahkan bukan memberi solusi. Mengarahkan untuk melejitkan potensi yang ada pada diri Coachee.

Program Merdeka belajar yang diarahkan oleh Kemdikbud mengharuskan guru memiliki kompetensi Coaching agar murid merdeka dalam mengatasi masalahnya sendiri.Proses Coaching merupakan Proses aktivasi kerja otak murid dengan pertanyaan reflektif.Pertanyaan reflektif  membuat murid melakukan metakognisi dan berpikir kritis.

 Perbedaan Kompetensi Murid

Setiap anak memiliki kompetensi yang berbeda, oleh karena itu coach harus memiliki pemahaman Pembelajaran Berdiferensiasi . 

Dengan Aspek:

1.       Kesiapan Belajar.

2.      Minat Murid.

3.      Profil Belajar Murid. Pembelajaran Berdiferensiasi meliputi:

4.      Diferensiasi Konten.

5.      Diferensiasi Proses

Coach harus memahami Pembelajaran Sosial Emosional diantaranya adalah sebagaimana yang saya buat tabel di bawah ini.

Teknik Keterampilan Sosial Emosional( KSE ) bisa dilihat melalui gambar di bawah ini.

Keterampilan Coaching meliputi: 

1. Keterampilan membangun dasar proses Coaching .

2. Keterampilan membangun Hubungan Baik .

3. Keterampilan Berkomunikasi .

4. Keterampilan Memfasilitasi Pembelajaran.

 

Aspek Komunikasi meliputi:

1. Komunikasi Asertif.

2. Pendengar Aktif 

3. Bertanya Efektif.

4. Umpan Balik

 

Coaching dapat dilakukan dengan menggunakan model TIRTA:

Model TIRTA merupakan model yang dikembangkan dengan semangat merdeka belajar. Model TIRTAmenuntut guru untuk memiliki keterampilan coaching. Hal ini penting mengingat tujuan coaching, yaitu untuk melejitkan potensi murid agar menjadi lebih merdeka. Melalui model TIRTA, guru diharapkan dapat melakukan praktik coaching di komunitas sekolah dengan mudah.

 Coaching Model TIRTA

  • Tujuan : Menyampaikan tujuan coaching
  • Identifikasi : Memberikan pertanyaan-pertanyaan dan umpan balik yang mengarah pada identifikasi potensi coachee 
  • Rencana Aksi : Memberikan pertanyaan-pertanyaan dan umpan balik mengenai rencana aksi coachee dalam menyelesaikan permasalahannya.
  • Tanggung jawab : memberikan pertanyaan-pertanyaan dan umpan balik mengenai komitmen coachee dalam menjalankan rencana aksinya

Koneksi Antar Materi Modul 2.3

  1. Filosofi KHD : Pendidikan bertujuan menuntuh tumbuh  kembangnya kodrat anak sehingga dapat memperbaiki lakunya
  2. Nilai & Visi Guru Penggerak dan Sekolah : Menciptakan ekosistem sekolah dan budaya positif untuk memenuhi kebutuhan belajar individu
  3. Pembelajaran yang berpihak pada murid : Penerapan pembelajaran yang berdifensiasi, pembelajaran sosial emosiaonal dan coaching 
  4. Merdeka Belajar : Melalui pembelajaran yang berpihak pada murid, dapat mewujudkan murid yang merdeka dan berkembang sesuai potensinya 
  5. Profil Pelajar Pancasila : Terciptanya well being murid 

Refleksi  dari pemahaman atas keseluruhan materi Modul 2.3 bagaimana keterampilan coaching dapat membantu profesi saya sebagai guru dalam menjalankan pendidikan yang berpihak pada murid adalah:

  1. Guru harus mengetahui dan memenuhi kebutuhan belajar tiap murid yang berbeda-beda dengan memberikan pembelajaran berdiferensiasi
  2. Guru harus bisa mengenali emosi dan membangun hubungan sosial-emosional dengan murid agar bisa memberikan dampak psikologis yang baik bagi murid 
  3. Guru harus bisa menjadi seorang coach bagi murid-muridnya dalam rangka mengembangkan segala potensi yang ada pada murid
  4. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menuntun tumbuh kembang anak didik.Selain menjadi seorang pendidik yang profesional guru juga harus memiliki kompetensi pedagogik.
  5. Keterampilan coaching memberikan dampak yang positif terhadap profesi seorang guru.Karena dengan melakukan coaching seorang guru akan lebih mengetahui kekuatan anak didik,akan bisa memahami karakter peserta didik serta guru juga bisa menjadi mitra untuk siswanya.Dengan melakukan kegiatan coaching maka guru akan lebih mudah dalam mengidentifikasi kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi oleh peserta didik.
  6. Dengan adanya coaching guru bisa membimbing anak didik sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya.Sehingga anak didik mampu mengekspolari kekuatan yang dimilikinya.Guru sebagai fasilitator akan menuntun anak didik untuk tumbuh kembang mencapai kodratnya

0 comments:

Posting Komentar

<<< P e n d i d i k a n >>> <<< P e r t a n i a n >>>