Belajar bersama Masipin merupakan blogger yang berisikan tentang Pendidikan, Pertanian dan Dakwah.. Apabila ada kesesuaian dengan blog lain dan kesalahan upload kami mohon maaf.

Senin, 04 April 2022

Ramadhan Ala BIMBO

 


Ramadhan Ala BIMBO

" Ada anak bertanya pada bapaknya, buat apa berlapar-lapar puasa? Ada anak bertanya pada bapaknya, tadarrus tarawih apalah gunanya?  Lapar mengajarimu rendah hati selalu. Tadarrus artinya memahami kitab suci. Tarawih mendekatkan diri pada Ilahi.....".

Setiap jelang datangnya bulan suci Ramadhan, lirik dan rhytim tembang lawas di atas selalu mengisi ruang memori saya. Ya, tak salah. Senandung gubahan BIMBO - kelompok pemusik bersaudara asal kota kembang Bandung - ini memang diciptakan khusus untuk memuliakan Ramadhan. Bulan yang selalu dan selalu dinantikan serta dirindukan  umat Islam. Ditambah dengan narasi yang puitis nan agamis hasil renungan sastrawan senior Taufik Ismail, membuat kaum muslimin dan muslimat yang mendengar lagu ini pasti tersentuh nuraninya.

Judulnya pun terbilang unik dan tidak biasa. "Ada anak bertanya pada bapaknya". Memang kelompok  musik ini selalu mengangkat berbagai tema terkait dengan realitas keseharian. Apakah itu yang ada di sekitar mereka, hingga  lintas-batas jagat internasional.

Lagu ini menuturkan dialog spontanitas nan polos  yang terjalin antara sang anak dengan bapaknya. Alur dialog pada tembang ini "mengalir sederhana" terkait aktivitas ibadah dalam bulan yang lebih mulia dari seribu bulan. 

Point yang bisa kita unggah dari lagu ini, apa itu makna puasa, tadarrus, serta tarawih. Last but not least. Tembang syahdu bergenre qasidah dan balada ini diakhiri dengan ajakan untuk ikhlas dalam bersedekah. Sebuah gubahan  sederhana namun sarat makna!

Ramadhan seharusnya merupakan bulan pembentuk jatidiri dan kebiasaan- kebiasaan baik bagi umat Islam. Di bulan yang mulia ini di samping menunaikan kewajiban puasa, seorang muslim dapat membentuk kepribadian positif yang bisa memunculkan empati bagi sesama. Terutama bagi kaum dhuafa. Secara psikologis empirik, manusia yang menahan lapar dan napsu dalam waktu tertentu (berpuasa), kontan akan muncul sifat tawaddu alias rendah hati.

Dan apa pula itu tadarrus?  Secara harfiah bermakna mempelajari, meneliti, mengkaji, dan mengambil pelajaran. Dalam bulan Ramadhan adalah saat awal mula diturunkan kitab suci Al-Qur'an ke muka bumi ini. Adapun ayat pertama yang diturunkan berisi "kata perintah untuk  membaca". Kemudian diakhiri pada ayat ke-5, yang mengajarkan pada manusia tentang apa yang belum ia ketahui. (QS. Al-Alaq 1-5).

Muslim sejati adalah muslim yang memahami  kandungan isi Al-Qur'an secara lengkap. Sebab dalam kitab suci itu dijelaskan berbagai hal komprehensif dan sempurna(kaffah). Maka pada bulan yang nilai pahala berlipat ganda ketika kita melakukan ibadah dan muamalah -bila dibandingkan dengan bulan lain- adalah momentum yang tepat untuk pelajari, fahami, dan amalkan kandungan isi Al-Qur'an.

Beralih pada pertanyaan ke tiga. Tarawih hanya ada pada bulan yang selalu dirindukan ini saja. Secara syariat,  ibadah sholat Tarawih adalah sunnah muakkad. Artinya, sesuatu amalan yang  "sangat dianjurkan". Sedangkan makna tarawih itu sendiri adalah istirahat. 

Setelah sholat didirikan dua rakaat lalu istirahat sejenak, diselingi pembacaan doa singkat. Kemudian dilanjutkan lagi. Begitu seterusnya, hingga selesai. Ini dilakukan semata untuk mendekatkan diri pada Ilahi. Maaf, bisa saya katakan di sini, sholat Tarawih adalah ikonnya bulan Ramadhan.

Jawaban atas tiga pertanyaan polos dan spontan dari sang anak pada bapaknya di atas, dapat kita sarikan bahwa ibadah Ramadhan bukan sekadar ibadah ritual bersifat biologis semata. Lebih dari itu, nilai ibadah dalam bulan yang mulia ini memiliki beberapa fungsi urgen bagi pribadi muslim dan muslimah sejati. Antara lain, membentuk jiwa sosial hingga meningkatkan kecerdasan spritual, emosional, dan intelektual.

0 comments:

Posting Komentar

<<< P e n d i d i k a n >>> <<< P e r t a n i a n >>>