Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan
Bapak dan Ibu CGP,
Dalam proses pengambilan keputusan,
selain mengikuti 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, keterampilan
yang telah Bapak Ibu pelajari pada modul-modul sebelumnya akan sangat membantu
misalnya keterampilan coaching, karena keterampilan ini membekali seorang guru
untuk menjadi coach bagi dirinya dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi hasil, dan melihat berbagai opsi solusi
sehingga dapat mengambil keputusan dengan baik.
Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus
tersebut?
Nilai-nilai yang bertentangan
1. JIka saya menolak menaikkan nilai berarti saya
tidak patuh dan taat pada kepala sekolah. Padahal kepala sekolah adalah
pelaku utama dalam memainkan peranan penting di sekolah. Kepala sekolah
merupakan the key person dalam mencapai keberhasilan otonomi
sekolah yang diberi tanggung jawab dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya
manusia dan sumber dana untuk kepentingan keberhasilan pencapaian visi, misi
dan tujuan sekolah. Adapun dalam hal administrator kepala sekolah sangat
menentukan baik dalam hal perencanaan dan pengesahan segala macam bentuk
administrasi sekolah. Sedangkan dalam hal supervisor kepala sekolah sangat
menentukan segala arah kebijakan yang berkaitan dengan supervisi di sekolah.
2. Jika saya setuju untuk menaikkan nilai, maka saya telah
melanggar asas dan prinsip penilaian dalam pembelajaran. Setidaknya ada 4
prinsip dalam penilaian yaitu sahih, objektif, adil, dan terpadu. Jika saya
setuju menaikan nilai, berarti saya tidah mematuhi prinsip yang pertama, yakni
kesahihan. Agar sahih (valid), penilaian harus dilakukan berdasar pada
data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
Langkah 2:
Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
Bila
kita telah mengenali bahwa ada masalah moral di situasi tertentu. Pertanyaannya
adalah dilema siapakah ini? Hal yang seharusnya membedakan bukanlah pertanyaan
apakah ini dilema saya atau bukan. Karena dalam hubungannya dengan permasalahan
moral, kita semua seharusnya merasa terpanggil.
Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut?
- 1. Ibu Rosdiana sebagai Kepala Sekolah yang baru bertugas di SMA Karakter Mulia
- 2. Saya sebagai guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Karakter Mulia
- 3. Guru di SMA Karakter Mulia
- 4. Siswa di SMA Karakter Mulia
Pengambilan
keputusan yang baik membutuhkan data yang lengkap dan detail, seperti misalnya
apa yang terjadi di awal situasi tersebut, bagaimana hal itu terkuak, dan apa
yang akhirnya terjadi, siapa berkata apa pada siapa, kapan mereka
mengatakannya. Data-data tersebut penting untuk kita ketahui karena dilema
etika tidak menyangkut hal-hal yang bersifat teori, namun ada faktor-faktor
pendorong dan penarik yang nyata di mana data yang mendetail akan bisa
menggambarkan alasan seseorang melakukan sesuatu dan kepribadian seseorang akan
tercermin dalam situasi tersebut. Hal yang juga penting di sini adalah analisis
terhadap hal-hal apa saja yang potensial akan terjadi di waktu yang akan
datang.
Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut?
1.
Ibu Rosdiana adalah kepala sekolah
yang baru bertugas
2.
Guru-guru sudah menyetorkan nilai
kepada kepala sekolah, 4 hari sebelum pembagian raport semester 1
3.
Kepala sekolah berterimakasih karena
guru-guru telah bekerja keras dalam mengajar dan mengumpulkan nilai raport
tepat waktu
4.
Kepala sekolah mengatakan bahwa
secara umum nilai raport yang diberikan terlalu rendah dan tidak mencukupi
untuk mendukung murid masuk PTN melalui jalur nilai raport
5.
Kepala sekolah memiliki target untuk
membuat 25% murid diterima di PTN lewat jalur nilai raport
6.
Untuk itu, nilai raport murid
harus dibuat bagus sejak kelas X dan menunjukkan grafik peningkatan
7.
Ibu Rosdiana meminta untuk
manaikkan nilai murid-murid sebesar 10 poin demi masa depan murid dan demi nama
baik sekolah
8.
Saya sudah mengajar di sekolah ini 5
tahun dan sudah memiliki bukti penilaian yang lengkap, akurat, serta dapat
dipertanggungjawabkan
Yang
perlu dicatat dari kelima uji keputusan tadi, ada tiga uji
yang sejalan dengan prinsip pengambilan keputusan yaitu:
·
Uji Intuisi berhubungan dengan
berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking) yang tidak bertanya
tentang konsekuensi tapi bertanya tentang prinsip-prinsip yang mendalam.
·
Uji halaman depan koran,
sebaliknya, berhubungan dengan berpikir berbasis hasil akhir (Ends-Based
Thinking) yang mementingkan hasil akhir.
·
Uji Panutan/Idola berhubungan
dengan prinsip berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking),
dimana ini berhubungan dengan golden rule yang meminta Anda
meletakkan diri Anda pada posisi orang lain.
Bila situasi dilema etika yang Anda
hadapi, gagal di salah satu uji keputusan tersebut atau bahkan lebih dari satu,
maka sebaiknya jangan mengambil risiko membuat keputusan yang membahayakan atau
merugikan diri Anda karena situasi yang Anda hadapi bukanlah situasi moral
dilema, namun bujukan moral.
Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap
situasi tersebut.
1.
Apakah ada
aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji lega)
2.
Apakah ada
pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi)
3.
Berdasarkan
perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji
intuisi)
4.
Apa yang
anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran? Apakah
anda merasa nyaman?
5.
Kira-kira,
apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?
1.
Ya, ada aspek pelanggaran hukum
yakni menaikkan nilai sehingga tidak sesuai dengan prinsip dan asas penilaian
(Uji Legal)
2.
Ya, ada pelanggaran kode etik
profesi guru dimana guru melanggar prisip kesahihan dalam penilaian (Uji
regulasi)
3.
Ya, ada yang salah, saya merasa
tidak jujur pada diri sendiri dan pada siswa, dan nilai yang tinggi (di luar
ekspektasi siswa) kemunginan membuat mereka menjadi takabur
4.
Jika keputusan penolakan saya untuk
menaikkan nilai di publikasikan, saya akan biasa saja, karena saya sudah
memiliki bukti penilaian yang lengkap, akurat dan saya dapat mempertanggungjawabkannya
5.
Idola saya sepertinya akan mengambil
keputusan yang sama dengan saya.
Langkah 5:
Pengujian Paradigma Benar lawan Benar
Dari
keempat paradigma berikut ini, paradigma mana yang terjadi di situasi ini?
Apa pentingnya mengidentifikasi
paradigma, ini bukan hanya mengelompokkan permasalahan namun membawa penajaman
pada fokus kenyataan bahwa situasi ini betul-betul mempertentangkan antara dua
nilai-nilai inti kebajikan yang sama-sama penting.
Kebenaran lawan kesetiaan
Kebenarannya adalah sebagai guru saya harus memberikan
penilaian sesuai dengan prinsip dan asas penilaian, sesuai dengan bukti-bukti
yang ada
Kesetiaannya adalah sebagai seorang guru, saya haruslah
hormat dan setia kepada kepala sekolah yang merupakan pucuk pimpinan di sekolah
Langkah 6:
Melakukan Prinsip Resolusi
Dari
3 prinsip penyelesaian dilema, mana yang akan dipakai?
·
Berpikir
Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
·
Berpikir
Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
·
Berpikir
Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
Langkah 7:
Investigasi Opsi Trilema
Mencari opsi yang ada di antara 2
opsi. Apakah ada cara untuk berkompromi dalam situasi ini. Terkadang akan
muncul sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya
yang bisa saja muncul di tengah-tengah kebingungan menyelesaikan masalah.
Ada, diadakan pengayaan dan remidial untuk meningkat nilai.
Langkah 8:
Buat Keputusan
Akhirnya kita akan sampai pada titik
di mana kita harus membuat keputusan yang membutuhkan keberanian secara moral
untuk melakukannya.
1. Memberikan Pengayaan dan Remidial kepada siswa.
2. Memberikan masukan kepada Kepala Sekolah bahwa untuk
memberikan nilai untuk masuk ke PTN dilakukan Sejak awal Pelajaran melalui KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal).
Langkah 9:
Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan
Ketika keputusan sudah diambil.
Lihat kembali proses pengambilan keputusan dan ambil pelajarannya untuk
dijadikan acuan bagi kasus-kasus selanjutnya.
1. Mengadakan pengayaan dan remidial : memang membutuhkan
tambahan waktu tetapi kita menyalahi peraturan
2. KKM Sejak awal : Guru harus memaksimalkan target KKM
harus terpenuhi
0 comments:
Posting Komentar