Panduan Refleksi Terbimbing
Pada hari dan waktu yang ditentukan, Anda akan melakukan refleksi dari perjalanan belajar Anda di modul ini. Refleksi dilakukan secara mandiri pada LMS. Fasilitator akan memberikan tanggapan terhadap refleksi masing-masing. Refleksi tersebut meliputi pengetahuan baru, keterampilan baru, wawasan baru, kesadaran baru yang Anda dapatkan dari proses pembelajaran di kelas, latihan membuat keputusan, kegiatan berbagi/sharing, diskusi kelompok, dan lain-lain.
Pertanyaan-pertanyaan berikut merupakan panduan yang digunakan dalam sesi refleksi.
Dari delapan pertanyaan yang ada, pilihlah minimal empat pertanyaan sebagai bahan refleksi Anda.
- Bagaimana/sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
- Tuliskan pengalaman Anda dalam menggunakan ketiga materi tersebut dalam proses Anda mengambil keputusan dalam situasi dilema etika yang Anda hadapi selama ini. Anda dapat juga menulis tentang sebuah situasi dilema etika yang dihadapi oleh orang lain serta keputusan yang diambil. Berilah ulasan berdasarkan 3 materi yang telah Anda pelajari di modul ini.
- Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi moral dilema? Kalau pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
- Bagaimana dampak mempelajari materi ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
- Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran?
- Apa yang Anda bisa lakukan untuk membuat dampak/perbedaan di lingkungan Anda setelah Anda mempelajari modul ini?
- Selain konsep-konsep tersebut, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran?
- Adakah nilai-nilai kebajikan yang ditanamkan oleh orangtua anda atau bahkan kakek nenek buyut Anda yang menjadi karakter khas suku atau masyarakat dimana Anda tinggal? Bagaimana Anda sebagai seorang guru akan menggunakannya untuk membantu Anda dalam pengambilan keputusan?
Refleksi yang saya sampaikan :
1. Bagaimana/sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep
yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4
paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah
pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar
dugaan?
Berdasarkan
apa yang sudah saya pelajari di modul 3.1 saya mampu membedakan antara dilema
etika dan bujukan moral. Dimana dilema etika merupakan situasi dimana terjadi
pertentangan dua kebenaran atau benar vs benar, sementara bujukan
moral adalah situasi dimana terjadi sebuah pertentangan benar lawan salah,
sehingga saya menyadari benang merah antara keduanya. Hal yang tidak terduga
adalah pada saat awal saya mempelajari dilemma etika, saya merasa terjebak
dalam menentukan sebuah kasus antara bujukan moral dan dilema etika,
malahan ada kasus diema etika yang saya kategorikan bujukan moral, sehingga
saya merasa keputusan saya selama ini yang buat sebelum mempelajari modul ini cenderung
kaku atau hanya berbasis peraturan sehingga saya merasa untuk melenceng dari
aturan itu sulit. Keetika mempelajari dilema etika saya merasa, ada kalanya
kita perlu melenceng dari aturan untuk kemaslahatan yang lebih besar, sehingga
paradigma pengambilan keputusan dalam mengambil keputusan yang berhubungan
dengan dilema etika sangatlah penting dilakukan. Begitu pula 9 langkah
pengambilan dan pengujian keputusan adalah langkah yang sangat runtut dan
terarah yang sangat berguna dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan
yang saya ambil.
Empat paradigma pengambilan keputusan yaitu
· Individu
lawan masyarakat (individual vs community)
· Rasa
keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
· Kebenaran
lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
· Jangka
pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Pentingnya
mengidentifikasi paradigma ini, bukan hanya mengelompokkan permasalahan, namun
membawa penajaman bahwa situasi yang saya hadapi betul- betul mempertentangkan
antara dua nilai-nilai inti kebajikan yang sama-sama penting.
Saya
juga sudah memahami tentang tiga prinsip pengambilan keputusan
yang terdiri atas 3 prinsip yaitu
- Berpikir
Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
- Berpikir
Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
- Berpikir
Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Konsep
lain yang sangat penting adalah 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Saya merasa langkah ini sangat penting untuk memantapkan keputusan yang saya
ambil, jika saya sudah melakukan 9 uji ini maka saya bisa memastikan keputusan
saya efektif. Menurut saya, 9 langkah ini sangat detail dan terstruktur dan
juga memudahkan dalam mengambil keputusan karena runut dan terpola dengan baik
9 langkah tersebut adalah
Langkah 1:
Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.
Langkah 2:
Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
Langkah 3:
Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
Langkah 4:
Pengujian benar atau salah, yang terdiri atas:
- Uji
Legal
menyangkut aspek pelanggaran hukum. Bila jawabannya adalah iya, maka pilihan yang ada bukanlah antara benar lawan benar, namun antara benar lawan salah. Pilihannya menjadi membuat keputusan yang mematuhi hukum atau tidak, bukannya keputusan yang berhubungan dengan moral. - Uji
Regulasi/Standar Profesional
Berhubungan dengan pelanggaran peraturan atau kode etik. - Uji
Intuisi
Langkah ini mengandalkan tingkatan perasaan dan intuisi Anda dalam merasakan apakah ada yang salah dengan situasi ini. Uji intuisi ini akan mempertanyakan apakah tindakan ini sejalan atau berlawanan dengan nilai-nilai yang Anda yakini. - Uji
Halaman Depan Koran
Apa yang Anda akan rasakan bila keputusan ini dipublikasikan pada halaman depan dari koran dan sesuatu yang Anda anggap merupakan ranah pribadi Anda tiba-tiba menjadi konsumsi masyarakat? Bila Anda merasa tidak nyaman membayangkan hal itu akan terjadi, kemungkinan besar Anda sedang menghadapi bujukan moral atau benar lawan salah. - Uji
Panutan/Idola
Dalam langkah ini, Anda akan membayangkan apa yang akan dilakukan oleh seseorang yang merupakan panutan Anda, misalnya ibu Anda. Tentunya di sini fokusnya bukanlah pada ibu Anda, namun keputusan apa yang kira-kira akan beliau ambil, karena beliau adalah orang yang menyayangi Anda dan orang yang sangat berarti bagi Anda.
Langkah 5:
Pengujian Paradigma Benar lawan Benar
Mengidentifikasi
paradigm sanagt penting karena, ini bukan hanya an permasalahan namun membawa
penajaman pada fokus kenyataan bahwa situasi ini betul-betul mempertentangkan
antara dua nilai-nilai inti kebajikan yang sama-sama penting.
Langkah 6:
Melakukan Prinsip Resolusi , yang terdiri dari 3 prinsip berpikir yaitu:
· Berpikir
Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
· Berpikir
Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
· Berpikir
Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Langkah 7:
Investigasi Opsi Trilema
Mencari
opsi yang ada di antara 2 opsi. Apakah ada cara untuk berkompromi dalam situasi
ini. Terkadang akan muncul sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak
terpikir sebelumnya yang bisa saja muncul di tengah-tengah kebingungan
menyelesaikan masalah.
Langkah 8:
Buat Keputusan
Langkah 9, Tinjau lagi keputusan dan refleksikan
2. Tuliskan pengalaman Anda dalam menggunakan ketiga materi
tersebut dalam proses Anda mengambil keputusan dalam situasi dilema etika yang
Anda hadapi selama ini. Alam komunitas praktisinda dapat juga menulis
tentang sebuah situasi dilema etika yang dihadapi oleh orang lain serta
keputusan yang diambil. Berilah ulasan berdasarkan 3 materi yang telah Anda
pelajari di modul ini.
Dilema
etika yang terjadi ketika saya saat itu saya sebagai bendahara koperasi di
sekolah, dan Pak A, salah seorang anggota meminjam untuk keperluan pribadi dana
di koperasi dan tidak menyetor pinjaman hingga lebih dari 6 bulan, atau
menyalahi aturan koperasi dan kemudian pengurus menanyakan kasus ini kepada
saya,karena mendengar ada selentingan guru yang tidak menyetor pinjaman, sebelumnya
Pak A sudah memberitahu saya tentang hal tersebut karena alasan pandemi dan
kondisi keuangannya yang tidak mampu membayar, nah untuk kasus ini, saya pun
menganalisis bahwa kasus ini adalah dilemma etika yang saya hadapi, ketika saya
mulai menganalisi paradigma yang saya pakai dalam memutuskan kasus ini yaitu
paradigma kebenaran lawan kesetiaan atau truth vs loyalty, dimana di satu sisi
ada nilai kejujuran peraturan yang koperasi yang harus ditegakkan, di satu sisi
ada kendala yang dihadapi Pak A sehingga belum mampu membayar.
Setelah
itu saya menganalisis prinsip yang saya gunakan memutuskan kasus tersebut yaitu
prinsip care based thinking yaitu berpikir berdasar rasa peduli terhadap teman
sejawat. Barulah saya melakukan uji keputusan saya tersebut menggunakan 9
langkah pengambilan keputusan, barulah saya merasa mantap memutuskan
merahasiakan kasus tesebut sembari memberi waktu tenggat pada Pak A untuk
bisa melunasi hutangnya.
3. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan
pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi moral dilema?
Kalau pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Sebelum
mempelajari modul ini, saya pernah mengalami masalah yng berhubungan dengan
dilemma etika. Keputusan yang saya mbil pada saat itu sering berdasarkan
intuisi saya atau berdasarkan nilai-nilai yang saya pegang dan juga berdasarkan
kepedulian kepada orang lain. Sehingga ketika saya mempelajari modul 3.1, saya
merasa care based thinking adalah sebagai sebuah prinsip yang diapakai secara
umum dalam mengambil keputusan terutama yang berhubungan dengan masalah
dilemma etika.
Sedangkan
untuk kasus bujukan moral atau moral dilema, saya pernah berada dalam situasi
tersebut, namun ketika itu terjadi saya berusaha mengambil keputusan dengan
memikirkan dan menganalisis salah dan benar dari situasi yang saya hadapi dan
saya mengambil keputusan dengan meminta secpnd opinion dari teman sejawat
ataupun keluarga yang saya anggap lebih berpengalaman aytau sebagai panutan
saya. Walaupun langkah pengambilan keputusan saya tidak sama persis seperti
konsep yang saya pelajari di modul namun ada usur kesamaan yaitu menganalisis
unsur kebenaran lawan kesalahan dan juga uji panutan atau idola.
4. Bagaimana dampak mempelajari materi ini buat Anda,
perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan
sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Dampak
yang saya rasakan setelah mempelajari modul 3.1 ini saya merasakan lebih
percaya diri dalam mengambil keputusan terutama sebagai pemimpin
pembelajaran, saya lebih percaya diri karena bisa memastkan keputusan yang saya
ambil tepat atau efektif karena sudah melalui proses pengujian keputusan yang
terdiri dari 9 langkah tersebut, walaupun saya juga harus tetap beajar dan
sharing kepada teman sejawat yang sudah berpengalaman untuk memastikan
keputusan saya sesuai atau keputusan saya tersebut tepat.
Saya
juga merasakan mendapat pengetahun yang berharga terutama sebagai individu
dalam memandang permasalahn yang saya hadapi.
5. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda
sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran?
Menurut
saya pengetahuan tentang pengambilan keputusan ini sangat penting bagi
saya sehingga saya bisa mengambil keputusan yang tepat dan efektif, serta tidak
gegabah dalam mengambil keputusan baik sebagai individu maupun sebagai pemimpin
pembelajaran di sekolah. Sebelum saya mendapat pengetahuan tentang pengambilan
keputusan ini saya merasa bahwa banyak hal atau keputusan yang saya buat selama
ini tidak berdasar alur pemikiran yang jelas dan terstruktur, sehingga setelah
mendapat materi di modul 3.1 mengenal bagaimana prinsip pengambilan keputusan
yang tepat, pola pengambilan keputusan serta membedakan antara dilema etika dan
bujukan moral serta penggunaan 9 langkah pengambilan keputusan, membuat saya
semakin mantap dan percaya diri untuk bisa mengambil keputusan yang tepat.
Walaupun saya harus lebih banyak lagi berlatih lagi dan belajar untuk melatih
kemampuan pengambilan keputusan ini dan menerapkan ilmu yang sudah saya peroleh
tapi saya sangat bersyukur bisa mendapatkan pengetahuan bagaimana orang-orang
hebat mengambil keputusan yang tepat.
6. Apa yang Anda bisa lakukan untuk membuat dampak/perbedaan di
lingkungan Anda setelah Anda mempelajari modul ini?
Hal
yang bisa saya lakukan untuk membuat dampak pada lingkungan atau komunitas saya
adalah:
- Membagi materi tentang
pengambilan keputusan ini melalui Web/blogs (
masipinguru.blogspot.com ), grup wa sekolah maupun secara formal melalui
kegiatan komunitas praktisi di sekolah
- Mengajak teman sejawat
berkolaborasi dalam mengambil keputusan atas kasus yang terjadi di sekolah
dengan memanfaatkan pengetahuan cara pengambilan keputusan yang sudah saya
pelajari
- Menerapkan konsep-konsep mengenai
prinsip dan 9 cara pengambilan keputusan dalam mengambil keputusan pada
saat saya mengalami keadaan atau situasi dilemma etika
7. Selain konsep-konsep tersebut, adakah hal-hal lain yang
menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses pengambilan keputusan
sebagai pemimpin pembelajaran
Hal
lain yang perlu dipelajari dalam proses pengambilan keputusan adalah
bagaimana tehnik yang kita harus lakukan dalam melibatkan orang lain dalam
proses pengambilan keputusan sehingga tidak terkesan berkonsultasi yang
berlebihan terhadap suatu masalah atau over consultation. Dan juga bagaimana
tehnik yang di lakukan dalam pengambilan keputusan secara berkelompok atau
melibatkan kelompok dalam pengambilan keputusan, sehingga memaksimalkan potensi
kelompok dan mengambil keputusan yang tepat.
0 comments:
Posting Komentar