Belajar bersama Masipin merupakan blogger yang berisikan tentang Pendidikan, Pertanian dan Dakwah.. Apabila ada kesesuaian dengan blog lain dan kesalahan upload kami mohon maaf.

Sabtu, 26 Maret 2022

2.3.a.5.2. Ruang Kolaborasi - Sesi Praktik

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melatih keterampilan coaching dengan berbagai studi kasus dan membentuk komunitas praktisi untuk melakukan praktek coaching model TIRTA.

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, 

Anda tentunya sudah benar-benar memahami konsep coaching dalam konteks pendidikan baik melalui pembelajaran mandiri dan diskusi. Sekarang saatnya Anda berkolaborasi dengan rekan calon guru penggerak lainnya untuk membentuk komunitas praktisi secara daring. Pada sesi ini, secara berkelompok, Anda akan berlatih mempraktekkan proses coaching dengan tiga kasus yang akan diberikan dengan model TIRTA, yaitu:

Kasus 1

Coach: guru, coachee: murid, 1 pengamat

Anda memperhatikan seorang murid yang tidak mau bekerja sama dengan teman-temannya. Dia selalu memiliki alasan, seperti tidak cocok dengan teman-temannya atau dengan alasan lain. Dia memilih bekerja sendiri dan mengumpulkan tugasnya sendiri. Hasil yang dikumpulkan secara mandiri itu selalu bagus. Bagaimana Anda menyikapi hal ini?


Kasus 2

Coach: guru, coachee: murid. 1 pengamat

Seorang murid bercerita jika dia merasa diperlakukan tidak adil oleh seorang guru. Guru tersebut membuka les privat, dan sebagian besar murid di kelas mengikuti les privat tersebut, kecuali murid tersebut. Murid tersebut merasa tidak nyaman ketika guru sering menyindir murid yang tidak mau ikut les privatnya. Bahkan, murid tersebut juga merasa bahwa nilai yang diberikan pun tidak adil, para murid yang mengikuti les guru tersebut mendapatkan nilai yang lebih baik dari murid tersebut. Bagaimanakah cara Anda menanggapi hal ini?


Kasus 3

Coach: guru, coachee: rekan guru, 1 pengamat

Rekan Anda bercerita jika dia baru saja mendapatkan teguran dari kepala sekolah yang menerima laporan dari pengawas sekolah yang melakukan supervisi saat ia mengajar. Pengawas sekolah yang melakukan supervisi tampak keberatan ketika rekan Anda mengajar tanpa buku teks. Rekan Anda mengajar dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar lainnya. Ketika diingatkan pengawas tersebut, rekan Anda menyampaikan jika ia tetap mengacu pada kurikulum walaupun tidak menggunakan buku teks. Pengawas tersebut tampaknya tersinggung dan memberikan laporan tentang hal itu kepada kepala sekolah. Bagaimana Anda menyikapinya?

Anda akan berlatih mempraktekkan kasus-kasus tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:

  • kelompok terdiri dari tiga (3) calon guru penggerak. satu orang akan berperan sebagai coach, satu orang lainnya akan berperan sebagai coachee, dan satu orang lainnya akan berperan sebagai pengamat (lihat Gambar 4) yang mengobservasi proses praktek coaching model TIRTA dengan menggunakan lembar pengamatan* yang bisa diunduh. Peran akan bergantian di setiap kasus (disediakan 3 kasus). Di setiap akhir praktek coaching di satu kasus, pengamat menyampaikan hasil pengamatannya.

      *) Klik untuk mengunduh lembar pengamatan

New image
  • Latihan ini bisa Anda lakukan Bersama kelompok anda dengan layanan video conference, seperti Google Meet, Zoom, WhatsApp video call atau layanan video conference lainnya.

Adapun hasil praktik dengan rekan sejawat adalah sebagai berikut:



Kasus 3

Rekan anda bercerita jika dia baru mendapatkan teguran dari kepala sekolah yang menerima laporan dari pengawas sekolah yang melakukan supervisi saat ia mengajar. pengawas sekolah yang melakukan supervisi tampak keberatan ketika rekan anda mengajar dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar lainnya. ketika diigatkan pengawas tersebut. rekan anda menyampaikan bahwa jika ia tetap mengacu pada kurikulum walaupun tidak menggunakan buku teks. pengawas tersebut tampaknya tersinggung dan memberikan laporan tentang hal ini kepada kepala sekolah. Bagaimana anda menyikapinya?

Petugas

Coach                :  Muhammad Arifin

Coachee             : Siti Mutmainah

Pengamat           : Sri Subekti dan Yuli Rusmiyanti

Tujuan Umum :

Coachee 

:

Selamat Siang Pak Ipin , Apakah Pak Ipin Mempunyai Waktu Luang Hari Ini?

Coach 

:

Selamat Siang Juga Bu . Ada Apa Bu, Saya Lihat Sepertinya Agak Murung, Tidak Bersemangat Seperti Biasanya , Bagaimana Ibu Ada Yang Bisa Saya Bantu

Coachee 

:

Mohon Maaf Pak, Saya Jadinya Menggangu Waktunya Pak Ipin.

Coach 

:

Tidak Apa-Apa  Bu

Coachee 

:

Begini Pak Ipin ,  Saya Mau Curhat Tentang Masalah Saya , Apakah Pak Ipin Bisa Membantu Saya?

Coach 

:

Dengan  Senang Hati  Ibu .  Kira-Kira  Apa Yang Bisa Saya Bantu .

Coachee 

:

Sebenarnya Saya Hanya Ingin  Mendapatkan  Solusi Atau Pemecahan Masalah Yang  Sedang Saya Hadapi  Pak Ipin

 

 

Identifikasi Masalah :

Coach 

:

Masalahnya Apa Ibu , Coba Ibu  Ceritakan Apa Yang Sedang Ibu Rasakan, Mungkin Saya Bisa Bantu.

Coachee 

:

Pak Ipin Ingat Atau Tidak Ya,  Beberapa Hari Yang Lalu Pengawas Melakukan  Supervisi  Dikelas,  Waktu Supervisi Itu Saya Mendapat Teguran Dari Pengawas

Coach 

:

Bagaimana Bisa  Bu ?, Lalu Apa Yang Membuat Ibu Mendapat Teguran  Dari Pengawas Sekolah?

Coachee 

:

Kalau Menurut Saya, Sebenarnya Masalahnya Tidak Serius

Coach 

:

Tidak Serius?. Tidak Serius  Yang Bagaimana  Bu?

Coachee 

:

Pengawas  Mengkritik Tentang   Proses Mengajar Saya

Coach 

:

Proses Mengajar Yang Bagaimana Bu, Apakah Ibu Tidak Bisa Mengelola Kelas Dengan Baik? Atau  ada apa Sampai Dikritik Kalau Boleh Tahu Bu?

Coachee 

:

Beliau Seperti Keberatan Waktu Saya Mengajar, Tidak Memakai Buku Teks.

Coach 

:

Oh…., Lalu Bagaimana Tanggapan Ibu  Dengan Respon Dari Pengawas Tersebut?

Coachee 

:

Saya Sejujurnya  Menyampaikan Kepada Beliau Kalau Selama Ini  Saya Mengajar, Saya Menggunakan Berbagai Sumber, Bisa Dari Buku Referensi Perpustakaan Yang  Penting Mengacu Pada Kurikulum. Ketika Saya  Sampaikan Seperti Itu , Beliau  Merasa Tersinggung.

Coach 

:

Jadi Masalahnya Begitu.  Kalau Begitu Saya Tanya Ibu Dulu, Selama Ini Apa  Yang Ibu Lakukan Didalam  Proses Belajar Mengajar?

Coachee 

:

Seperti Yang Saya Ceritakan Tadi, Saya Menggunakan Berbagai Sumber Dari Buku Di Perpustakaan , Mengajak  Siswa Untuk  Menonton Video, Menayangkan Video-Video Pembelajaran Yang Interaktif Dan Menyenangkan

Coach 

:

Mengapa Ibu Tidak Menggunakan Buku Teks ?

Coachee 

:

Menurut Saya, Sumber Belajar Yang Saya Gunakan Ini Sudah  Memudahkan Siswa. Siswa Juga Termotivasi , Dan  Mengacu Pada Kurikulum

Coach 

:

Sebenarnya Sudah Bagus Ibu . Lalu…., Bagaimana Hasilnya  Saat Ibu Mengajar Menggunakan Sumber Belajar Tersebut! Seperti Yang Kita  Ketahui Karakter Siswa  Berbeda-Beda Ibu Dan Belajarnya Pun Berbeda-Beda.

Coachee 

:

Betul Juga Pak Ipin , Kenapa Saya Tidak Kepikiran Kesana Ya ? Selama Ini Ada Beberapa Siswa  Yang Hasilnya Masih Kurang Maksimal.

Coach 

:

Itulah Ibu Pentingnya Buku Teks Sebagai Sumber Belajar, Mungkin Harapan Dari Pengawas Kemarin Adalah Seperti Itu Ibu Supaya Ibu  Menggunakan Sumber Belajar Dengan Buku Teks Juga .

Coachee 

:

Saya Pikir Ada Benarnya Juga Ya, Pak Ipin!

Coach 

:

Setelah Ibu Bercerita, Sekarang Bagaimana Perasaan Nya?

Coachee 

:

Terus Terang Beberapa Hari Ini Saya Merasa Kurang Nyaman, Saya Menjadi Resah Dan Dirumah Kepikiran Terus  Dengan Masalah Ini  Akibatnya Pekerjaan  Lain Jadi Agak Terbengkalai.

Coach 

:

Lalu, Apa Yang Membuat Ibu Merasa Tidak Nyaman Selama Ini?

Coachee 

:

Sebetulnya Yang Membuat Saya Resah Dan Tidak Nyaman Itu Karena Ibu Pengawas Menyampaikan Hal Tersebut Kepada Kepala Sekolah Kita , Saya Takut Nanti Akan Jadi Masalah Dikemudian Hari.

Coach 

:

Jika Saya Dapat Menyimpulkan  Yang Membuat Ibu  Merasa Tidak Nyaman Adalah Saat Supervisi  Itu.Karena Ibu Tidak Menggunakan Buku Teks Sebagai Sumber Belajar Dan Ketika Pengawas Memperingatkan, Ibu Memberikan Argumen Sehingga Hal Itu Membuat Pengawas Merasa Tersinggung Lalu Menyampaikannya Kepada Kepala Sekolah.

Coachee 

:

Iya Ya Pak Ipin. Kira-Kira Saya Akan Dipanggil Dan Ditegur Kepala Sekolah Atau Tidak Ya Pak Ipin  ?

Coach 

:

Kalau Menurut Saya, Untuk Masalah Ini Ibu  Bisa Merefleksi Dan Mempersiapkan Diri . Jika Ditegur Oleh  Kepala Sekolah Harus Siap Menjelaskan Masalah Yang Sebenarnya Terjadi. Dan Pasti Beliau Akan Menyampaikan  Hal-Hal  Positif Sehingga Menambah Semangat Ibu  Dalam Mengajar.

Coachee 

:

Mudah-Mudahan githu Ya Pak Ipin

 

:

Rencana Aksi :

Coach 

:

Dari  Apa Yang Sudah Ibu Sampaikan, Apa Rencana Ibu Kedepannya ?

Coachee 

:

Saya Berniat Menemui Beliau Untuk Membicarakan Hal Ini, Mungkin Beliau Akan Memberikan Solusi.

Coach 

:

Lalu Apakah  Ada Hal Lain Yang Akan Dilakukan ?

Coachee 

:

Saya Juga Akan Menemui Pengawas  Dan Saya Akan Meminta Maaf Kepada Beliau, Kemudian Terkait Proses Belajar, Kedepannya Saya Juga Akan Menggunakan Buku Teks Dan Meminta Saran Kepada  Pengawas Bagaimana Menjalankan Proses Belajar Mengajar Yang Baik.

Coach 

:

Lalu Bagaimana Dengan Proses Belajar Mengajar Ibu Selanjutnya?

Coachee 

:

Setelah Ini Saya Akan Memakai Buku Teks Untuk Sumber Belajar Utama Walaupun Nanti Sumber Belajar Yang Kemarin Akan Saya Terapkan Juga. Karena Siswa Sudah Merasa Nyaman Dengan Cara Tersebut.

Coach 

:

Langkah Yang Ibu Ambil Sudah Tepat Sekali, Saya Setuju Dengan Ide Itu Bu

Coachee 

:

Syukurlah , Sekarang Saya Merasa Lega, Karena Jujur Saya Takut Mengambil Langkah Dalam Menyelesaikan Ini, Apalagi Sudah Berurusan Dengan Atasan  Kita ,Agak Khawatir Takutnya Salah Langkah.

 

 

Tanggung Jawab :

Coach 

:

Syukurlah Ibu  Sudah Merasa Lega. Lalu Dari Yang Sudah Ibu  Rencanakan Tadi, Komitmen Apa Yang Akan Ibu  Lakukan Untuk Menjalankan Rencana Itu?

Coachee 

:

Untuk Hal Itu, Dalam Proses Belajar Mengajar Saya Akan Mengacu Pada Kurikulum Kemudian Mematuhi Aturan-Aturan Yang Ada Termasuk Aturan Dari Pengawas Tentang  Penggunaan Buku Teks.

Coach 

:

Lalu Dukungan Apa Yang Dibutuhkan Ibu  Untuk Melakukan Komitmen Tersebut?

Coachee 

:

Itu Juga Masih Dalam Pikiran, Mungkin Saya Akan Mencoba Berkomunikasi Dengan  Teman Guru Serumpun Mata Pelajaran Dengan  Saya , Jadi Kami Bisa Sama-Sama Saling  Mengingatkan

Coach 

:

Itu Ide Yang Bagus Sekali Ibu . Semoga Dapat Segera Terselesaikan Dan Ibu Dapat Bekerja Dengan Suasana Hati Yang Tenang Tanpa Dihantui Rasa Tidak Nyaman.

Coachee 

:

Amin Terima Kasih Banyak Pak Ipin Untuk Waktunya Mendengar Keluh Kesah Saya. Sekarang Saya Merasa Sedikit Lega.

Coach 

:

Semoga Kita Nanti Menjadi Guru-Guru Yang Bisa Memberikan Teladan Yang Baik Untuk Siswa Kita.

Coachee 

:

Amin-Amin, Sama-Sama Pak.

Maaf Pak Ipin,  Kebetulan Saya Ada Janji  Dengan Siswa. Mereka Akan Mengumpulkan   PR  , Saya Pamit Ke Ruangan Saya .

Coach 

:

Iya Ibu , Silahkan.

Coachee 

:

Sekali lagi Terima Kasih  Assalamu’alaikum pak Ipin

Coach 

:

Sama-Sama , Terima Kasih Kembali Bu. Waalaikumsalam wr wb.

0 comments:

Posting Komentar

<<< P e n d i d i k a n >>> <<< P e r t a n i a n >>>