Lokakarya perdana (lokakarya nol) PGP untuk wilayah Kab. Boyolali yang
dilaksanakan di SD Muhammadiyah Program Khusus Banyudono yang dihadiri oleh
Perwakilan Dinas Pendidikan, kepala
sekolah dan calon guru penggerak. Peserta lokakarya akan dibagi menjadi beberapa
kelas. Selama lokakarya kegiatan dibimbing oleh dua orang pengajar praktik
untuk setiap kelas, dan akan membahas 6 agenda penting yaitu:
Game ini dimaksudkan agar para peserta bisa saling mengenal satu sama
lain. Penyajian game ini bisa dibilang unik karena Bu Bq. Erni Rohanah dan
Bapak Abdurrahman Jaelani memberikan arahan untuk membuat gambar sederhana dari
salah satu benda hidup atau benda mati yang mewakili diri kita pribadi.
Selanjutnya Dari gambar tersebut kita diminta menjelaskan makna yang
tersembunyi dibalik gambar tersebut yang ada kaitannya dengan diri sendiri.
Kegiatan PGP ini akan berlangsung selama 9 bulan di tambah lagi dengan
10 kali lokakarya. Agar pelaksanaan lokakarya berjalan tertib dan membuahkan
hasil sesuai harapan maka diperlukan satu kesepakatan kelas. Tentunya
selama lokakarya semua peserta harus mematuhi kesepakatan yang sudah dibuat. Isi
kesepakan mulai dari waktu kedatangan saat lokakarya, waktu istirahat, membuat
jadwal kegiatan, penerapan protokol kesehatan, penggunaan ponsel, menyelesaikan
tugas tepat waktu, menghargai pendapat, menjaga kebersihan dan ketertiban serta
kesepakatan lainnya.
Pada tahap ini peserta dikelompokkan menjadi dua kelompok. Dimana
masing-masing orang dalam kelompok tersebut menulis di kertas stok note terkait
dengan harapan menjadi guru penggerak dilengkapi dengan strategi yang akan
diterapkan untuk bisa menggapai harapan tersebut. Serta kekhawatiran yang
dirasakan saat mengikuti pendidikan calon guru penggerak dilengkapi dengan
solusi untuk bisa mengatasi hal tersebut. Setelah masing-masing peserta menulis
harapan serta kekhawatirannya, selanjutnya masing-masing kelompok menempel
hasil pekerjaannya di kertas Manila lalu dipresentasikan.
Tahap ini berisi tentang paparan dari pengajar praktik terkait dengan
perjalanan yang akan dilalui oleh calon guru penggerak selama 9 bulan masa
pendidikan dengan rincian sebagai berikut
- Kegiatan dimulai dengan penjelasan tentang LMS yang dilakukan secara daring. Yang menjadi Narasumber dalam hal ini adalah P4TK yang sudah ditunjuk langsung oleh kementrian pendidikan.
- Keesokan harinya dilanjutkan dengan semua peserta calon guru penggerak mengikuti kegiatan lokakarya perdana (lokakarya nol) selama satu hari penuh di hotel yang sudah ditunjuk oleh P4TK dan dinas di masing-masing kabupaten/kota.
- Selanjutnya CGP mulai mengerjakan ke 3 modul secara berurutan sesuai dengan langkah-langkah di aplikasi LMS, yang diselingi oleh lokakarya sekali sebulan untuk membahas isi modul sambil mengevaluasi pelaksanaannya.
5. Komitmen bersama
Menggunakan kertas stok note, pengajar praktik meminta kepada semua peserta untuk menulis satu komitmen yang akan dijadikan sebagai Komitmen Bersama nantinya dan secara bergantian setiap peserta akan membaca komitmennya secara lantang agar bisa terdengar oleh peserta lain.
6. Refleksi Bersama
Setelah mendapatkan gambaran tentang perjalanan yang akan dilalui oleh
calon guru penggerak selama 9 bulan, mulai maka pengajar praktik meminta
masing-masing peserta didampingi oleh kepala sekolah masing-masing menulis refleksi
diri yang berisi tentang kekuatan yang dimiliki agar tetap bisa konsisten
mengikuti pendidikan calon guru penggerak serta mgambaran kekurangan yang bisa
saja muncul ditengah jalan. Disamping itu mendengarkan dukungan yang akan
diberikan oleh pihak sekolah agar melancarkan proses pelaksanaan pendidikan
calaon guru penggerak. Hal ini dimaksudkan sebagai motivasi awal bagi CGP untuk
tetap semangat menjalankan pendidikan yang lumayan lama.
Demikian sekelumit tentang gambaran pelaksanaan lokakarya perdana bagi guru penggerak. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi gambaran bagi pembaca pada umumnya dan atau calon guru penggerak pada khususnya
0 comments:
Posting Komentar