Program Guru Penggerak adalah suatu wadah yang disediakan oleh pemerintah, agar guru-guru di negeri ini berada dalam sebuah komunitas belajar. Ini bukanlah program asal jadi,namun sudah direncanakan dengan matang dan pendidikan yang berbasis di area kerja.
Ada 4 kompetensi yang harus dipahami,dimaknai,dan diimplementasikan oleh Calon Guru Penggerak (CGP) pada kegiatan lokakarya 1 ini. Keempat kompetensi tersebut adalah: mengembangkan diri dan orang lain, memimpin pembelajaran, memimpin manajemen sekolah,dan memimpin pengembangan sekolah. Diharapkan dalam waktu 8 bulan ke depan,4 kompetensi tersebut sudah melekat dan sudah diimplementasikan oleh CGP.
Pengaruh besar yang akan terjadi dengan berhasilnya pendidikan guru penggerak ini adalah: menciptakan ekosistem sekolah yang lebih baik. "Ingat..,bukan merubah Sistem."Pahami dulu,pelajari dulu tentang program guru penggerak, baru berkomentar dan bergerak."Tak kenal maka tak sayang".
Inilah salah satu keistimewaan pendidikan calon guru penggerak. Baik CGP dan PP akan mengalami pembelajaran dan tantangan dari tingkat pendidikan yang berbeda ini.Tentu saja berbagai pengalaman,berbagai ide,dan berbagai karakter merupakan sumber belajar bagi CGP dan PP.
Bagi pengajar praktik sendiri keberagaman CGP dalam satu kelas adalah tantangan terbesar . Tentu saja PP dituntut untuk mampu mengorganisir kelas yang beragam lebih baik.Mengupayakan agar kelas tetap sinergis,interaktif,partisipatif dari pagi sampai sore.
Di lokakarya 1 saja ,para CGP dan PP sudah terhubung dan terkoneksi ke banyak jejaring. Saling kenal,saling support,dan saling berbagi praktik baik dalam pembelajaran. Baik sesama CGP, dan CGP dengan PP.
HIKMAH MENGIKUTI PROGRAM GURU PENGGERAK.
Hal istimewa dari pendidikan calon guru penggerak ini adalah:CGP didorong terus untuk bekerja dalam satu team, mengungkapkan ide-ide,dan didorong terus agar mampu berkomunikasi. Tidak ada lagi malu berbicara di depan umum. Sehingga dengan memiliki kompetensi,maka kepercayaan diri akan semakin meningkat.
Pendidikan guru penggerak menuntun agar CGP mampu mandiri dalam mengerjakan tugas-tugasnya sebagai guru. Mau tidak mau kompetensi dibidang lain mensupport tugasnya sebagai guru juga harus ditingkatkan. Misalnya:pemanfaatan IT dalam pembelajaran, dan literasi dalam berbagai bidang.
Saat belajar di pendidikan calon guru penggerak,baik secara sinkronous dan asinkronous, CGP juga dituntut untuk membaca lebih banyak,menulis lebih banyak,menganalisis berbagai permasalahan pendidikan lebih banyak, dan menarik kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.
Tujuan lokakarya 1 adalah: CGP memahami pentingnya mengembangkan diri,CGP memahami penerapan kompetensi CGP dalam proses pembelajaran,CGP dapat mengidentifikasi potensi diri berdasarkan kompetensi guru penggerak,dan CGP mampu membuat rencana pengembangan diri.
Setelah berkenalan,ice breaker, dan menyampaikan tujuan ,dan agenda lokakarya,membuat kesepakatan kelas,kami memulai kegiatan dan melaksanakan sesi demi sesi dengan baik.
Sesi pengembangan diri mengarahkan CGP untuk menyadari pentingnya melakukan pengembangan diri bagi guru. Kegiatan dimulai dengan menuliskan kondisi ideal guru penggerak itu seperti apa. Kemudian CGP diarahkan untuk mengidentifikasi dirinya sendiri,apakah mereka sudah memiliki kondisi ideal tersebut. Apakah ada persamaan atau perbedaan antara kondisi ideal dan kondisi yang sudah mereka miliki.
Disini CGP diajak untuk merefleksi diri . Refleksi pertama adalah:peristiwa, disini setiap peserta dituntut berbicara, apa yang telah sama/berbeda antara kondisi ideal dan kondisi yang mereka miliki. Refleksi kedua,CGP mengungkapkan perasaan mereka jika ada yang sama/berbeda.Refleksi ketiga,CGP diarahkan untuk mengambil pembelajaran, dan refleksi keempat adalah apa penerapan ke depan yang akan dilakukan.
Kesimpulan pada sesi pengembangan diri ini adalah:CGP menemukan pentingnya pengembangan diri bagi CGP,karena salah satu kompetensi guru penggerak,yaitu: mengembangkan diri dan orang lain.
Sesi selanjutnya adalah diskusi kelompok. Saat diskusi ini saya amati peserta bersemangat untuk menggali lebih banyak tentang kompetensi sebagai guru penggerak. Agar kegiatan berjalan dengan baik,CGP dibagi menjadi 3 kelompok. Alasan 3 kelompok karena kompetensi CGP yang akan dibahas ada 3. Jadi masing-masing kelompok akan membahas satu kompetensi. Hasil diskusi dituangkan dalam media presentasi.
Setelah diskusi selesai dilanjutkan dengan presentasi. Setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi.Kelompok lainnya menanggapi jika ada yang perlu
dielaborasi lebih dalam.
Diskusi menjadi hidup,karena diantara CGP ada yang menjadi wakil kepala sekolah. Artinya mereka sudah boleh dikatakan berpengalaman dalam kompetensi ke-3 dan ke-4 dalam hal memanajemen sekolah dan melakukan pengembangan sekolah. Sehingga saat pembahasan kompetensi ke 3 dan 4 suasana diskusi lebih hangat dan CGP beserta PP banyak mendapatkan ide-ide cemerlang. Karena rata-rata CGP dan PP adalah guru-guru muda.
Dalam membahas kompetensi ke-3 dan ke-4 terkait dengan memimpin manajemen sekolah dan memimpin pengembangan sekolah, saya sangat tertarik dengan sebuah ide dari salah seorang CGP. "Saya mau usulkan kepada kepala sekolah,agar bisa berganti peran dalam waktu satu pekan,saya menjadi kepala sekolah." Awalnya saya suprise dengan ide ini. Adakah kepala sekolah yang mau melakukan?
Sesaat itu saya ingat dengan mas mentri yang pernah menerapkan program tersebut beberapa waktu lalu. Mempersilahkan beberapa orang untuk menggantikan perannya sebagai mentri saat itu. Kenapa ini tidak bisa diterapkan? Tentu saja bisa,asalkan kepala sekolah sudah satu frekwensi dengan program guru penggerak ini.
Banyak hal lain yang dibahas untuk setiap kompetensi sebagai guru penggerak. Setelah dua sesi presentasi saya belum mendengar dari CGP tentang kompetensi memimpin pembelajaran. Karena ini adalah tugas pokok sebagai guru. Saya berserta rekan PP mendorong agar CGP sudah memilki ide-ide praktik baik dalam pembelajaran,khususnya penerapan merdeka belajar.
Saat sudah masuk ke kompetensi ini,mulailah tergambar rencana aksi nyata yang akan dilakukan.Meskipun ada keraguan yang terpantau,akhirnya saya dengan rekan PP sepakat di sesi akhir untuk berbagi praktik baik.
Setelah melihat gesture para CGP yang sudah mendapat pencerahan, saya merasa puas.
Sesi akhir setelah CGP melakukan penilaian diri,evaluasi diri, maka CGP kami arahkan untuk membuat rencana aksi tiga bulan ke depan. apa yang sudah dibuat dibagikan dan diceritakan ke beberapa teman CGP yang ada di kelas tersebut.
Tak terasa sesi demi sesi usai dibahas,terakhir setiap peserta melakukan refleksi terjadap apa yang sudah mereka lakukan dari pagi hingga sore. Tibalah akhirnya pada sesi penutupan.
Semoga apa yang sudah kita lakukan,dapat menjadikan kita menjadi umat
yang bermanfaat banyak buat siswa,sekolah,dan umat lainnya.
0 comments:
Posting Komentar