Belajar bersama Masipin merupakan blogger yang berisikan tentang Pendidikan, Pertanian dan Dakwah.. Apabila ada kesesuaian dengan blog lain dan kesalahan upload kami mohon maaf.

Rabu, 13 April 2022

Lokakarya 1

Program Guru Penggerak adalah suatu wadah yang disediakan  oleh pemerintah,  agar  guru-guru di negeri ini berada dalam sebuah komunitas  belajar. Ini bukanlah program asal jadi,namun sudah direncanakan dengan matang dan  pendidikan yang berbasis di area kerja.

Ada 4 kompetensi yang harus dipahami,dimaknai,dan diimplementasikan oleh Calon Guru Penggerak (CGP) pada kegiatan lokakarya 1 ini. Keempat kompetensi tersebut adalah: mengembangkan diri dan orang lain,  memimpin pembelajaran, memimpin manajemen sekolah,dan memimpin pengembangan sekolah. Diharapkan dalam waktu 8  bulan ke depan,4 kompetensi tersebut sudah melekat dan sudah diimplementasikan  oleh  CGP.

Pengaruh besar yang akan terjadi dengan berhasilnya pendidikan guru penggerak ini adalah: menciptakan ekosistem sekolah yang lebih baik. "Ingat..,bukan merubah Sistem."Pahami dulu,pelajari dulu tentang program guru penggerak, baru berkomentar dan bergerak."Tak kenal maka tak sayang".

 TANTANGAN BAGI PENGAJAR PRAKTIK

Inilah  salah satu keistimewaan  pendidikan calon guru penggerak. Baik CGP dan PP akan mengalami pembelajaran dan  tantangan dari tingkat pendidikan yang berbeda ini.Tentu saja berbagai pengalaman,berbagai ide,dan berbagai karakter merupakan sumber belajar bagi CGP dan PP.

Bagi pengajar praktik sendiri keberagaman CGP dalam satu kelas adalah tantangan terbesar . Tentu saja PP dituntut untuk mampu mengorganisir kelas yang beragam lebih baik.Mengupayakan agar kelas   tetap sinergis,interaktif,partisipatif dari pagi sampai sore.

Di lokakarya 1 saja ,para CGP dan PP sudah terhubung dan terkoneksi ke banyak jejaring. Saling kenal,saling support,dan saling berbagi praktik baik dalam pembelajaran. Baik sesama CGP, dan CGP dengan PP.

HIKMAH MENGIKUTI PROGRAM GURU PENGGERAK.

Hal istimewa dari pendidikan calon guru penggerak ini adalah:CGP didorong terus untuk bekerja dalam satu team, mengungkapkan ide-ide,dan didorong terus agar mampu berkomunikasi. Tidak ada lagi malu berbicara di depan umum. Sehingga  dengan memiliki  kompetensi,maka kepercayaan diri akan semakin meningkat.

Pendidikan guru penggerak menuntun agar CGP mampu mandiri dalam mengerjakan tugas-tugasnya sebagai guru. Mau tidak mau kompetensi dibidang lain mensupport tugasnya sebagai guru juga harus  ditingkatkan. Misalnya:pemanfaatan IT dalam pembelajaran, dan literasi dalam berbagai bidang.

Saat belajar di pendidikan  calon guru penggerak,baik secara sinkronous dan asinkronous, CGP juga dituntut untuk membaca lebih banyak,menulis lebih banyak,menganalisis berbagai permasalahan pendidikan lebih banyak,  dan menarik kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.

 Yang terpenting lagi dan paling luar biasa dalam kegiatan ini, CGP dituntun agar menjadi guru yang reflektif. Baik reflektif terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan di kelas,maupun reflektif terhadap tugas-tugas lain yang dikerjakan. Apapun yang dikerjakan hendaknya terencana,terlaksana,terukur,hasil yang baik ,dan reflektif. Dan  yang terpenting ada feedback.

 MATERI YANG DIBAHAS PADA  LK1

Tujuan lokakarya 1 adalah: CGP memahami pentingnya mengembangkan diri,CGP memahami penerapan kompetensi CGP dalam proses pembelajaran,CGP dapat mengidentifikasi potensi diri berdasarkan kompetensi guru penggerak,dan CGP mampu membuat rencana pengembangan diri.

Setelah berkenalan,ice breaker, dan menyampaikan tujuan ,dan agenda lokakarya,membuat kesepakatan  kelas,kami memulai kegiatan dan melaksanakan sesi demi sesi dengan baik.

Sesi pengembangan diri mengarahkan CGP untuk menyadari pentingnya melakukan pengembangan diri bagi guru. Kegiatan dimulai dengan menuliskan kondisi ideal guru penggerak itu seperti apa.  Kemudian CGP diarahkan untuk mengidentifikasi dirinya sendiri,apakah mereka sudah memiliki kondisi ideal tersebut. Apakah ada persamaan atau perbedaan antara kondisi ideal dan kondisi yang sudah mereka miliki.

Disini CGP diajak untuk merefleksi diri . Refleksi pertama adalah:peristiwa, disini setiap peserta dituntut berbicara, apa yang telah sama/berbeda antara kondisi ideal dan kondisi yang mereka miliki. Refleksi kedua,CGP mengungkapkan perasaan mereka jika  ada yang sama/berbeda.Refleksi ketiga,CGP diarahkan  untuk mengambil pembelajaran, dan refleksi keempat adalah apa penerapan ke depan yang akan dilakukan.

Kesimpulan pada sesi pengembangan diri ini adalah:CGP menemukan pentingnya pengembangan diri bagi CGP,karena salah satu kompetensi guru penggerak,yaitu: mengembangkan diri dan orang lain.

Sesi selanjutnya adalah diskusi kelompok. Saat diskusi ini saya amati peserta bersemangat untuk menggali lebih banyak tentang kompetensi sebagai guru penggerak. Agar kegiatan berjalan dengan baik,CGP dibagi menjadi 3 kelompok. Alasan 3 kelompok karena kompetensi CGP yang akan dibahas ada 3. Jadi masing-masing kelompok akan membahas satu kompetensi. Hasil diskusi dituangkan dalam media presentasi.

Setelah diskusi selesai dilanjutkan dengan presentasi. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.Kelompok lainnya menanggapi jika ada yang perlu dielaborasi lebih dalam.

Diskusi menjadi hidup,karena diantara CGP ada yang menjadi wakil kepala sekolah. Artinya mereka sudah boleh dikatakan berpengalaman dalam kompetensi ke-3 dan ke-4  dalam hal memanajemen sekolah dan melakukan pengembangan sekolah. Sehingga saat pembahasan kompetensi ke 3 dan 4 suasana diskusi lebih hangat dan CGP beserta PP banyak mendapatkan ide-ide cemerlang. Karena rata-rata CGP dan PP adalah guru-guru muda.

Dalam membahas kompetensi ke-3 dan ke-4 terkait dengan memimpin manajemen sekolah dan memimpin pengembangan sekolah,  saya sangat tertarik dengan sebuah ide dari salah seorang CGP. "Saya mau usulkan kepada kepala sekolah,agar bisa berganti peran dalam waktu satu pekan,saya menjadi kepala sekolah." Awalnya saya suprise dengan ide ini. Adakah kepala sekolah yang mau melakukan?

Sesaat itu saya ingat dengan mas mentri yang pernah menerapkan program tersebut beberapa waktu lalu. Mempersilahkan beberapa orang untuk menggantikan perannya sebagai mentri saat itu. Kenapa ini tidak bisa diterapkan? Tentu saja bisa,asalkan kepala sekolah sudah satu frekwensi dengan program guru penggerak ini.  

Banyak hal lain yang dibahas untuk setiap kompetensi sebagai guru penggerak. Setelah dua sesi presentasi saya belum  mendengar dari CGP tentang kompetensi memimpin pembelajaran. Karena ini adalah tugas pokok sebagai guru. Saya berserta rekan PP mendorong  agar CGP sudah memilki ide-ide praktik baik dalam pembelajaran,khususnya penerapan merdeka belajar.

Saat sudah masuk ke kompetensi ini,mulailah tergambar rencana aksi nyata yang akan dilakukan.Meskipun ada keraguan yang terpantau,akhirnya saya dengan rekan PP sepakat di sesi akhir untuk berbagi praktik baik.

Setelah melihat gesture para CGP  yang sudah mendapat pencerahan, saya merasa puas.

Sesi akhir setelah CGP melakukan penilaian diri,evaluasi diri, maka CGP kami arahkan untuk membuat rencana aksi tiga bulan ke depan. apa yang sudah dibuat dibagikan dan diceritakan ke beberapa teman CGP yang ada di kelas tersebut.

Tak terasa sesi demi sesi usai dibahas,terakhir setiap peserta melakukan refleksi terjadap apa yang sudah mereka lakukan dari pagi hingga sore. Tibalah akhirnya pada sesi penutupan.

 Inilah gunanya kita selalu hadir di majelis ilmu.

Semoga apa yang sudah kita lakukan,dapat menjadikan kita menjadi umat yang bermanfaat banyak buat siswa,sekolah,dan umat lainnya.


0 comments:

Posting Komentar

<<< P e n d i d i k a n >>> <<< P e r t a n i a n >>>