Belajar bersama Masipin merupakan blogger yang berisikan tentang Pendidikan, Pertanian dan Dakwah.. Apabila ada kesesuaian dengan blog lain dan kesalahan upload kami mohon maaf.

Rabu, 13 April 2022

CHANGE AND REPAIR LEARNING

CHANGE AND REPAIR LEARNING

 (Refleksi Perjalanan CGP SMKS Darul Fikr Andong)

 

Segala sesuatu sudah ditetapkan, kita hanya berkewajiban ikhtiar semaksimal mungkin, ini value yang saya rasakan saat mengikuti Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Berawal dari mendengar program PGP yang diluncurkan oleh Kemendikbud-ristek sangat manarik dan menantang sehingga menyentuh hati saya tergerak mengikuti program tersebut, mencari informasi kesana kesini karena saat tanya teman satu sekolah tidak ada yang tahu tentang program ini. Setelah mendapat informasi dari media sosial, saya buka SIM PKB membuat saya down karena waktu tinggal satu hari. Malam saya langsung isi biodata dan esai yang ada di SIM PKB, paginya saya upload data pendukung sampai dengan dukungan pernyataan kepala sekolah hingga bisa selesai.

Setelah tahap 1 lolos saya semakin bersemangat untuk mengikuti tahap 2 yaitu praktik mengajar dan wawancara, dan akhirnya saya dinyatakan lolos seleksi calon guru penggerak Angkatan 4 tahun 2021. Saya bersyukur dan benar-benar ingin menjadi bagian dari agen perubahan pendidikan diindonesia terutama di sekolah tempat saya mengajar. Saya perpikir apakah saya mampu menuntun murid-murid yang sebagaian besar dari desa dan dari keluarga miskin menjadi murid yang mampu menjadi dirinya sendiri yang memiliki kemampuan pengetahuan tinggi dan bisa membuat produk sendiri sesuai dengan jurusan yang diambil.

Proses pendidikan guru penggerak mulai dilaksanakan, penasaran dan angan-angan saya mulai pudar saat melihat realita apa yang diterapkan disekolah jauh berdeda dengan apa yang ada modul PGP padahal apa yang saya terapkan disekolah merasa sudah menunjukkan yang terbaik walaupun mereka harus mengikuti aturan yang saya buat, merasa terkekang dengan aturan yang ada, mengikuti apa yang diperintahkan. Dengan mengikuti PGP saya sadar betul bahwa apa yang saya lakukan itu salah. Murid seharusnya diberlakukan dengan  memerdekakan di sekolah, karena murid sejatinya memiliki kodrat dan cita-cita yang berbeda-beda, oleh karena itu kita harus bisa menuntun mereka untuk meraih apa yang mereka inginkan/cita-citakan.

Melalui PGP, saya belajar menjadi guru yang mampu membuat suasana pembelajaran yang asyik, menyenangkan dan berpihak pada murid melalui aksi nyata. Disinilah saya harus mampu merubah dan merancang banyak model pembelajaran yang berbeda-berbeda sehinga murid dapat merasakan dimana model yang terbaik bagi murid untuk meningkatkan potensinya. Disamping itu CGP dituntut bisa menggerakkan warga sekolah terumata rakan sejawat untuk ikut dalam perubahan dan memperbaiki pembelajaran yang berpihak pada murid.


Gambar 11. Proses Pendampingan Individu CGP oleh PP di SMKS Darul Fikr.

Selama proses PGP, saya merasa terbantu dengan kepedulian rekan CGP lain dan pendampingan oleh Pengajar Praktik (PP). Kami saling memberi penguatan dan motivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas dari fasilitator. Pendamping PP memantau dan membimbing saya melalui pendampingan individu dan kegiatan lokakarya. Saya merasa bermakna bagi rekan-rekan CGP lain saat kami membentuk komunitas praktisi yuotuber pembelajaran, kami mengadakan pertemuan rutin secara daring dan luring yang dihadiri oleh CGP dan PP sebagai bekal untuk kami tularkan kepada rekan guru disekolah masing-masing. Terima kasih kepada rekan-rakan CGP, PP, fasilitaror dan instruktur. Saya siap menjadi agen perubahan pendidikan Indonesia melalui program PGP.


0 comments:

Posting Komentar

<<< P e n d i d i k a n >>> <<< P e r t a n i a n >>>