Belajar bersama Masipin merupakan blogger yang berisikan tentang Pendidikan, Pertanian dan Dakwah.. Apabila ada kesesuaian dengan blog lain dan kesalahan upload kami mohon maaf.

Selasa, 15 Februari 2022

BUDAYA POSITIF by Muhammad Arifin


MENANAMKAN DAN MEMBIASAKAN BUDAYA POSITIF DENGAN KESEPAKATAN KELAS 

DALAM PROSES KEGIATAN PEMBEAJARAN PRAKTIK


  • Latar Belakang  

Sekolah idaman adalah sekolah yang mampu menciptakan kenyamanan dan memberikan kemerdekaan untuk hidup dan berkembang bagi peserta didik sesuai kodratnya. Sekolah tersebut terhindar dari segala macam bentuk penindasan, bulliying, kekerasan dan pemaksaan terhadap warga sekolah khususnya peserta didik. Sekolah tersebut akan berusaha sekuat tenaga untuk menciptakan suasana yang penuh dengan kehamonisan dan pembiasaan yang positif
Faktanya kebanyakan lingkungan sekolah belum memberikan keleluasaan kepada peserta didik. Peserta didik masih terkekang dengan budaya negatif. Peserta didik menghindari pelanggaran karena takut dikucilkan. Peserta didik mentaati peraturan karena takut dihukum atau menerima konsekuensi yang berat dan dapat menurunkan nama baiknya. Akibatnya peserta didik melakukan kebaikan hanya pada saat di sekolah atau hanya pada saat di depan orang yang lain seperti di depan Ustadz, didepan Guru dan yang lainnya. Ketaatan pada aturan yang mereka lakukan tidak berasal dari kesadaran dan lubuk hati. Keteraturan tersebut bukanlah sebuah kebiasaan atas kesadaran tetapi karena ketakutan atau untuk mencari perhatian. 
Sekolah seyogianya berusaha menciptakan iklim pendidikan yang mampu membiasakan setiap warganya khususnya peserta didik melakukan budaya atau kebiasaan yang positif. Budaya yang mengakar kuat dan menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan secara kontinyu dan sadar oleh setiap warga sekolah. Semua pihak harus terlibat dalam pembiasaan positif tersebut. Pembiasaan positif yang merupakan budaya positif akan menjadi budaya sekolah.
Budaya yang dipegang teguh oleh seluruh warga sekolah dan menjadi kekhasan dari sekolah tersebut. Budaya tersebut harus terintegrasi dalam seluruh kegiatan sekolah, baik dalam pra pembelajaran, proses pembelajaran ataupun di luar kelas seperti masyarakatr. Pertanyaannya adalah bagaimana budaya positif dapat tumbuh dan tertanam dalam proses pembelajaran praktik, bagaimana budaya positif dapat terbiasa dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Harapannya jika budaya positif mengakar dalam diri setiap peserta didik, maka  profil pelajar Pancasila akan tercipta.
  • Tujuan

  1. Menumbuhkan budaya positif dengan kesepakatan kelas.
  2. Menumbuhkan nilai-nilai profil pelajar Pancasila pada diri peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
  3. Mengintegrasikan dan membiasakan peserta didik untuk menanamkan nilai-nilai profil pelajar pancasila dalam kegiatan sehari-hari.

  • Tolak Ukur
  1. Peserta didik mampu membuat kesepakatan kelas yang dipasang dinding kelas.
  2. Peserta dapat mengaplikasikan nilai-nilai profil pelajar Pancasila secara sadar dan kontinyu dalam proses belajar
  3. Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran praktik dengan sadar mengamalkan nilai-nilai profil pelajar Pancasila.
  • Linimasa tindakan yang dilakukan

    Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan:

  1. Sosialisasi kepada seluruh warga sekolah meliputi kepala sekolah, guru, peserta didik, dan tenaga kependidikan terkait disiplin positif, kesepakatan kelas dan profil pelajar Pancasila.
  2. Guru menjelaskan tentang pengertian dan pentingnya kesepakatan kelas.
  3. Guru memfasilatasi peserta didik untuk membuat kesepakatan kelas.
  4. Kesepakatan kelas yang telah disepakati selanjutnya ditandatangani seluruh warga kelas dan dipasang di dinding kelas.
  5. Sosialisasi kepada seluruh peserta didik baru tentang penumbuhan karakter dengan mengikuti kegiatan pembelajaran praktik
  6. Menumbuhkan, menanamkan dan membiasakan nilai-nilai profil pelajar pancasila dan kegiatan sehari-hari.
  7. Mendokumentasikan setiap kegiatan pembelajaran praktik yang menumbuhkan, mencerminkan dan membiasakan nilai-nilai profil pelajar Pancasila.
  • Dukungan yang dibutuhkan

  1. Orang tua di rumah dalam membiasakan budaya positif.
  2. Warga sekolah sebagai role model/ teladan bagi peserta didik dalam menanamkan budaya positif.
  3. Seluruh warga sekolah berkolaborasi, bergotong royong dan bergerak bersinergis dalam menciptakan serta membiasakan budaya positif di sekolah.

  • Dokumentasi

1.      Membuat kesepakatan Kelas

    
2.      Sosialisasi ke Warga Sekolah
    
3.      Aksi Hasil Kesepekatan Kelas
     
     


UNTUK MELIHAT VIDEO AKSI LENGKAPNYA :




 

 

 

 

1 comments:

<<< P e n d i d i k a n >>> <<< P e r t a n i a n >>>